Pemerintah Guilin, di wilayah otonomi Guangxi, China sadar betul akan potensi wisata yang ada di daerahnya. Dua sungai besar yakni Lijiang dan Tao Hua, dipermak agar bisa dinikmati wisatawan yang menyusurinya.
Pada Selasa (22/10/2013) lalu detikTravel bersama rombongan China Radio International berkesempatan menjelajahi Sungai Tao Hua. Sungai ini memiliki panjang 64 kilometer, dan 9 kilometer di antaranya dikembangkan sebagai obyek wisata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dermaga terakhir dari wisata menyusuri Sungai Tao Hua ini adalah di Bukit Giangming. Sebelum kapal boat menepi, wisatawan akan dipertontonkan bagaimana nelayan China zaman dulu mencari ikan.
Nelayan di Negeri Tirai Bambu itu pada zaman dulu memanfaatkan burung Fisherman, sejenis burung angsa untuk menangkap ikan. Burung dengan warna bulu hitam ini bisa memburu ikan sambil menyelam hingga ke dalam 1 meter.
Ikan yang masuk ke mulut akan tertahan di tenggorokan si burung. Setelah ikan ditangkap burung akan kembali ke sampan si nelayan. Saat itulah ikan dipaksa keluar dari mulut burung. Unik sekaligus keren!
Nah, kembali soal wisata sungai, rupanya Sungai Tao Hua yang membujur dari arah timur ke barat wilayah Guilin ini sudah dimanfaatkan sejak zaman Dinasti Song. Baru pada masa kepemimpinan Presiden Deng Xiao Ping yakni pada tahun 1980-an, potensi pariwisata sungai digarap dengan serius.
Profesor Xie dari Guilin International Tourism mengatakan saat itu pemerintah menggalakkan program bersih-bersih sungai. Awalnya Sungai Tao Hua ini memang kotor dan airnya keruh. Pemerintah pun berupaya menyadarkan masyarakat agar tak lagi membuang sampah ke sungai.
Pendekatan yang dilakukan pemerintah ke masyarakat sangat sederhana. Yakni masyarakat dikenalkan dengan sebuah filosofi, dengan menjaga lingkungan maka dia akan memberikan keuntungan bagi manusia.
Maksudnya menurut Profesor Xie, saat sudah menjadi daerah pariwisata maka rakyat akan mendapatkan keuntungan finansial dari banyaknya wisatawan yang datang. Hasilnya kini Sungai Tao Hua sudah bisa dinikmati oleh para pelancong, meski air belum jernih seratus persen.
"Baru 97 persen, masih ada sampah mungkin dari limbah rumah tangga penduduk," kata Xie.
(sst/sst)
Komentar Terbanyak
Kisah Tragis Model Cantik Belarusia: Diculik-Dibunuh di Myanmar, Organ Dijual
Benarkah Harimau Takut Kucing? Ini Penjelasannya
Menyusuri Kemang Raya, Kawasan Elite yang Masuk Daftar Kawasan Terkeren di Dunia