Saat menyambut hari lahir Nabi Muhammad SAW, Yogyakarta punya festival keren, unik dan khas yang dinamakan Sekaten. Saat itulah orang se-Yogyakarta dan wisatawan berpesta pora memeriahkan gelaran ini. Ramai banget!
Muslim yang merayakan Maulid Nabi di Yogyakarta pasti pernah mengikuti Sekaten. Festival ini sudah dirayakan sejak masa Wali Songo menyebarkan agama Islam di wilayah Jawa. Tapi kalau di Yogyakarta, Sekaten merupakan pertanda Sultan Hamengkubuwono I mengajak rakyatnya untuk memeluk agama Islam saat masa beliau berkuasa.
Seperti dihimpun dari berbagai sumber, Kamis (5/12/2013) tradisi menabuh gamelan menjadi pertanda dimulainya Festival Sekaten. Sebelumnya dua perangkat gamelan digotong dari Bangsal Ponconiti ke Masjid Gede Kauman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serunya lagi Anda yang penasaran dengan tradisi kinang boleh langsung ikut menginang saat gamelan ditabuh selama acara. Kinang berisi bunga kantil, tembakau dan batu kapur yang dibungkus daun sirih. Biasanya kinang juga dijual di area festival.
detikTravel pun pernah ikut puncak festival yang disebut Grebeg Mulud beberapa waktu silam. Meriahnya perayaan Sekaten adalah saat traveler melihat para abdi dalem mengarak gunungan dari dalam keraton, berkeliling melintas sekitar Titik 0 Kilometer Yogya hingga dibawa kembali ke Masjid Gede Kauman.
Pagi-pagi sekali, dengan membawa bekal raut muka ceria semua orang sudah berkumpul ikut meramaikan ini memadati area festival. Ada dua gunungan yang dinamai Jaler dan Estriakan. Gunungan itu diisi aneka hasil kekayaan alam seperti buah-buahan, sayur mayur, padi, dan lainnya.
Gunungan memang dibuat agar semua warga merasakan hasil kekayaan alam secara bersama-sama serta saling berbagi satu sama lain. Maka tak heran para warga yang memadati area festival saling berebut seusai gunungan selesai diarak. Tradisi inilah yang menjadi ikon Festival Sekaten. Seru!
Yang paling dinantikan wisatawan dalam Sekaten yakni dibukanya pasar rakyat sebagai wujud kegembiraan orang se-Yogyakarta yang menyambut hari lahirnya Nabi Muhammad SAW. Biasanya pasar rakyat Sekaten dibuka selama satu minggu di Alun-alun Utara Yogyakarta.
Banyak dagangan unik sandang dan pangan dijajakan di dalam gemerlapnya pasar rakyat. Seketika seisi pasar membuat wisatawan tak tahan diri ingin berbelanja. Anda juga bisa menjajal naik komedi putar, naik bianglala yang disewakan murah. Ada juga atraksi paling ngeri di sana, yakni atraksi tong setan.
Selain itu barang-barang dari Masjid Gede Kauman biasanya juga dikeluarkan dan dipamerkan saat festival berlangsung. temurun. Dari situlah Sekaten tak sekedar melakukan upacara dan tradisi saja, meski awalnya Sekaten memang hanyalah sebuah upacara tradisi dan ritual yang turun-temurun. Tidak hanya Yogyakarta, Sekaten juga meriah digelar di Kota Solo.
(sst/sst)
Komentar Terbanyak
Koper Penumpangnya Ditempeli Stiker Kata Tidak Senonoh, Transnusa Buka Suara
Kronologi Penumpang Lion Air Marah-marah dan Berteriak Ada Bom
Pendemo Tolak Kapal Pesiar Bawa Turis Israel Berlabuh di Yunani