Masjid Agung Palembang, Paduan Gaya Eropa dan China

Palembang - Hampir tiap kota di Indonesia punya masjid yang jadi kebanggaan. Di Palembang ada masjid dengan arsitektur perpaduan Eropa dan China. Temboknya tinggi dan ujung atapnya mirip dengan kelenteng. Inilah Masjid Agung Palembang!

Dengan mayoritas penduduk memeluk agama Islam, maka tak sulit mencari masjid jika Anda traveling ke suatu daerah. Tiap-tiap masjid pun punya arsitektur yang unik atau memiliki nilai sejarah. Kalau sedang melancong ke Palembang, cobalah datangi Masjid Agung Palembang yang jadi kebanggaan masyarakat Kota Pempek tersebut.

Cuaca di Palembang saat itu sedang terik-teriknya. Waktu menunjukan sekitar pukul 15.00 WIB, ketika detikTravel melangkahkan kaki dari Plaza Benteng Kuto Besak menuju Masjid Agung Palembang. Selain niat untuk beribadah, saya sebenarnya juga penasaran dengan Masjid Agung Palembang.

Masjid Agung Palembang terkenal dengan arsitekturnya. Gaya arsitektur masjid ini adalah perpaduan antara Eropa dan China. Tak heran memang, Palembang diyakini dulunya adalah tempat Kerajaan Sriwijaya pada abad ke-6 yang sering didatangi oleh saudagar asal Eropa atau China.

Masjid Agung Palembang letaknya berada di pusat Kota Palembang atau hanya sekitar 5 menit dengan berjalan kaki dari Plaza Benteng Kuto Besak. Tak usah takut kesasar, masyarakat Palembang yang ramah bakal menunjukan arah masjidnya dan banyak papan petunjuk arah ke Masjid Agung Palembang.

Setibanya di depan Masjid Agung Palembang, rasa kagum saya pun semakin menjadi. Tampak luar, Masjid Agung Palembang tidak seperti masjid-masjid lainnya yang pernah saya datangi di Indonesia. Bahkan, saya awalnya tak menyangka kalau di depan mata ini adalah bangunan masjid.

Masjid Agung Palembang lebih mirip bangunan ala peninggalan Belanda, yaitu luas dan punya tembok yang ukuran besar. Tak hanya itu, di bagian belakang masjidnya ada kaca-kaca dengan ukuran besar seperti yang biasa Anda lihat di bangunan peninggalan Belanda seperti Lawang Sewu atau Museum Fatahillah.

Masjid Agung Palembang ini didirikan pada abad ke-18 oleh Sultan Mahmud Badaruddin I Jaya Wikrama. Kapasitasnya mampu menampung hingga 15 ribu jamaah. Masih di depan masjidnya, terdapat kolam air mancur dan pepohonan yang rindang.

Gaya arsitektur China terlihat jelas saat saya memandangi atapnya. Jika biasanya atap-atap masjid berupa kubah, maka Masjid Agung Palembang hanya berbentuk genteng biasa dan ujung atapnya memiliki runcing yang mirip dengan bangunan klenteng.

Pesona Masjid Agung Palembang selanjutnya juga terlihat saat saya melangkahkan kaki ke bagian dalamnya. Di sana terdapat tiang-tiang dengan lapisan cat emas. Suasana di dalam masjidnya pun sangat tenang dan sejuk, membuat siapa saja dapat beribadah dengan khusyuk di sini.

"Tentu ini masjid kebanggan masyarakat Palembang yang bersejarah. Kalau Solat Ied pasti bakal ramai sampai ke jalan," ujar salah satu penjaga sandal di Masjid Agung Palembang kepada saya.

Masjid Agung Palembang rasanya wajib Anda singgahi kalau berlibur ke Palembang. Siapkan kamera, karena Anda bebas berfoto-foto saat berada di sana. Tapi ingat, tetap jaga ketertiban dan harga orang lain yang sedang beribadah ya!


(aff/aff)