Danau Kaolin di Belitung, Indah Tapi...

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Danau Kaolin di Belitung, Indah Tapi...

- detikTravel
Selasa, 24 Jun 2014 07:46 WIB
Danau Kaolin di Belitung, Indah Tapi...
Danau Kaolin di Belitung (Nisa/detikTravel)
Belitung - Mengunjungi Belitung, kita tak hanya akan menemukan keindahan pantai dengan bebatuan besarnya. Tanah 'Laskar Pelangi' ini juga menyimpan pesona lain yang tak kalah menarik, yakni Danau Kaolin.

Datang ke Danau Kaolin, Anda akan disuguhi pemandangan cantik. Kombinasi bebatuan putih dan air danau yang berwarna biru dan toska merupakan pemandangan tak biasa dan menarik untuk dijadikan sasaran pemotretan. detikTravel datang ke tempat ini pekan lalu.

Bagi yang sudah pernah melihat Kawah Putih di Ciwidey, Bandung, bakal seolah melihat versi lain dari keindahan yang serupa. Bedanya adalah suhu dan cuaca yang menyelimuti keindahan ini.

Jika di Kawah Putih terasa dingin dan menggigil, Danau Kaolin berada di wilayah panas seperti pantai. Agar nyaman menikmati suasana danau, tidak ada salahnya berbekal kacamata hitam dan tabir surya.

Tak sulit untuk mencapainya, hanya sekitar 20 menit dari pusat Kota Tanjung Pandan. Berlokasi persis di pingir jalan, Danau Kaolin terbuka bagi siapa saja. Tinggal berhenti di tepi jalan tempat danau ini berada, untuk berfoto atau sekedar singgah duduk-duduk.

Di balik keindahannya, ada fakta cukup miris. Danau Kaolin sebenarnya adalah danau yang terbentuk di tempat bekas penambangan kaolin atau clay yang menjadi salah satu kekayaan tambang Belitung.

Ranu (36), pemandu wisata yang menemani detikTravel mengunjungi kawasan ini menyebutkan, aktivitas penambangan memberi banyak lapangan pekerjaan untuk masyarakat Belitung.

"Seluruh hasil tambang kaolin dikirim ke luar Belitung untuk bahan baku pabrik cat, pasta gigi, kosmetik dan lain-lain," ujar pria asli Belitung ini.

Namun akibatnya, aktivitas penambangan merusak pulau yang memiliki sejumlah destinasi menakjubkan ini. Dengan kata lain, kecantikan danau tersebut sebenarnya adalah salah satu wujud alam yang sudah dirusak.

"Danau Kaolin belum dikelola sebagai objek wisata secara resmi karena masih menjadi milik pengusaha tambang. Tidak ada tiket masuk, siapa saja mau datang tinggal berhenti di sini," kata Ranu.

Dan memang, ketika kita berada di pesawat akan mendarat atau lepas landas dari Belitung, kita akan melihat banyak area lubang putih dan biru di antara area hijau. Dapat ditebak, ini adalah bekas galian kaolin maupun timah.

Ironis, lubang-lubang ini terbentuk karena penambangan yang dibiarkan begitu saja tanpa ada proses reklamasi atau pengembalihan lahan seperti sedia kala.

Dari segi sudut pandang fotografi, tempat ini memang punya magnet tersendiri. Di sisi lain, kerusakan lingkungan parah mengintai jika tidak segera ditangani.

(aff/aff)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads