Keunikan Masjid Cheng Hoo di Surabaya

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Travel Highlight Wisata Religi

Keunikan Masjid Cheng Hoo di Surabaya

- detikTravel
Kamis, 10 Jul 2014 13:50 WIB
Masjid Cheng Hoo (Rois/detikTravel)
Surabaya - Dari kejauhan, terlihat warna merah, kuning, dan hijau pada bangunan yang terlihat seperti kelenteng di Surabaya. Namun tidak, itu adalah sebuah masjid dengan sentuhan bergaya Tiongkok. Masjid Cheng Hoo namanya.

Siapa sangka kalau Masjid Cheng Hoo di Jalan Gading, Kecamatan Genteng, Surabaya, memiliki arsitektur yang menarik. Dikumpulkan oleh detikTravel dari berbagai sumber, Kamis (10/7/2014), inilah Masjid Cheng Hoo yang unik di Surabaya.

Sekilas melihat dari jauh, pasti tidak akan menyangka kalau bangunan ngejreng seperti kelenteng itu adalah Masjid Cheng Hoo. Berjarak sekitar 1 km di sebelah utara Balaikota Surabaya, masjid itu terlihat megah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masjid Cheng Hoo didirikan atas prakarsa para sesepuh, penasehat dan pengurus PITI (Pembina Iman Tauhid Islam). Selain itu, pengurus Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo Indonesia Jawa Timur dan tokoh masyarakat Tionghoa di Surabaya juga diturutsertakan.

Nama Cheng Hoo sendiri dipilih sebagai bentuk terima kasih segenap umat muslim di Surabaya, atas jasa Laksamana Tiongkok beragama muslim, Cheng Hoo. Tidak hanya berdagang di Asia Tenggara, beliau juga menyebarkan agama Islam di Indonesia.

Masjid yang memiliki nama lengkap Masjid Muhammad Cheng Hoo ini berdiri di atas lahan seluas 21x11 m2, dengan luas bangunan utama 11x9 m2. Masjid yang berwarna-warni ini memiliki 8 sisi di bagian atas bangunan utama.

Ketiga ukuran dan angka ada maknanya yakni, angka 11 adalah ukuran Ka'bah saat baru dibangun. Angka 9 melambangkan Walisongo. Sedangkan 8 artinya melambangkan Pat Kwa yang dalam budaya Tionghoa artinya keberuntungan atau kejayaan.

Batu pertama diletakkan pada 15 Oktober 2001, bertepatan dengan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW. Pembangunan masjid selesai pada 13 Oktober 2002, diresmikan oleh Menteri Agama RI Prof Dr H Said Agil Husein Al Munawar pada 28 Mei 2003. Masjid Cheng Hoo ini mampu menampung sekitar 200 jamaah.

Uniknya, arsitektur masjid diilhami dari Masjid Niu Jie di Beijing. Sedangkan pintu utama masjid bernuansa Timur Tengah, dan temboknya bernuansa Jawa.

Di dalam Masjid Cheng Hoo juga dapat dijumpai relief dan replika kapal, serta wajah Laksamana Cheng Hoo. Tujuannya untuk menunjukkan kalau Cheng Hoo adalah pelaut, muslim dari Tiongkok, dan utusan perdamaian.

Di area Masjid Cheng Hoo ini juga terdapat prasasti tiga bahasa, Indonesia, Mandarin, dan Inggris. Menjelaskan sejarah Laksamana Cheng Hoo di gedung kantor Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo dan Pembina Iman Tauhid Islam (PITI) di depan sisi selatan Masjid Cheng Hoo.

Masjid Cheng Hoo dapat dikunjungi oleh siapapun secara gratis. Yang datang pun beragam dari dalam dan luar negeri. Ada yang datang dengan tujuan ibadah, maupun hanya sekedar melihat dan mengagumi keindahannya.

(ptr/fay)

Hide Ads