Ojek merupakan transportasi favorit yang sangat mudah ditemukan di Jakartaβ, sebab dapat menyelinap di kemacetan Ibukota. Tapi ojek di Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan memiliki penampilan jauh berbeda dengan ojek lainnya. Warga setempat menyebutnya dengan ojek gandeng. Seperti apa bentuknya?
detikTravel berkesempatan mengunjungi kota ini beserta rombongan acara Musi Triboatton 2014. Saat mampir ke pusat kota, yaitu Pasar Dempo Permai, sejumlah ojek gandeng tampak mangkal di pinggir jalan. β
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, yang membedakan adalah bentuk gandengannya atau bak penumpang. Ojek gandeng di kota ini terbuat dari bahan plat tipis yang berbentuk kubus panjang. Di bagian atasnya diberi besi untuk menaruh barang.
"Bisa angkut tiga penumpang, di dalam (gandengan) dua, di jok (sepeda motor) satu," kata Heri (33) di Pasar Dempo Permai, Pagar Alam, Sumsel, Senin (24/11/2014).
Terdapat sekitar 150-an ojek tunggal di Pagar Alam yang tergabung dalam Paguyuban ojek Seganti. Namun sehari-hari hanya sekitar 60 yang beroperasi. Soal ongkos, tergantung jarak perjalanan. Mulai dari Rp 5.000, Rp 10.000 hingga ongkos kesepakatan jika jarak tempuh lebih jauh lagi.
Ojek gandeng ini biasa digunakan warga setempat untuk kebutuhan sehari-hari. Sebab, selain dapat mengangkut lebih dari dua orang, ada juga ruang untuk membawa barang.
"Kalau musim hujan peminatnya lebih ramai, karena ojek tunggal pasti minggir," ujar Heri yang menggunakan sepeda motor Honda GL 100 tahun 1979 untuk ojek gandeng itu sambil tertawaβ.
βNamun begitu, ojek gandeng ini juga dapat dimanfaatkan wisatawan atau traveler untuk mengelilingi Kota Pagaralam dengan nuansa yang berbeda.β Sebab Pagaralam memiliki potensi wisata yang luar biasa.
Kota yang berjarak tujuh jam perjalanan darat dari Kota Palembang ini, terletak di kaki Gunung Dempo. Pemandangan alam pegunungan sangat terasa sebab kota ini di keliling deretan Bukitβ Barisan.
Jika melakukan perjalanan lebih ke atas lagi, pemandangan asri dari perkebunan teh nan hijau menghampar pun tersaji. Selain pemandangan alam dan juga air terjun, di kota ini juga banyak terdapat pengrajin-pengrajin seperti furniture, pandai besi dan lainnya. Udaranya yang segar dan sejuk khas pegunungan, mungkin dapat dijadikan alternatif untuk menghabiskan akhir pekan.
(sst/sst)
Komentar Terbanyak
Kronologi Penumpang Lion Air Marah-marah dan Berteriak Ada Bom
Koper Penumpangnya Ditempeli Stiker Kata Tidak Senonoh, Transnusa Buka Suara
PHRI Bali: Kafe-Resto Putar Suara Burung Tetap Harus Bayar Royalti