Ubud? Bukan, Ini di Banyuwangi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ubud? Bukan, Ini di Banyuwangi

- detikTravel
Rabu, 18 Mar 2015 07:55 WIB
Ubud? Bukan, Ini di Banyuwangi
Pemandangan ala Ubud di Banyuwangi (Budi Sugiharto/detikTravel)
Banyuwangi - Diam-diam Banyuwangi menyimpan keindahan panorama sawah yang tak kalah indah dengan di Ubud, Bali. Surga tersembunyi itu bisa dinikmati wisatawan di pusat kuliner Pondok Indah di Desa Paspan, Kecamatan Glagah, Banyuwangi.

Pemandangan barisan sawah yang asri dipadu garis sungai yang bersih bakal membuat mata yang memandangnya menjadi sejuk. Selain itu, pemandangan Gunung Ijen menyembul dari rimbunnya pepohonan semakin membuat segar siapapun yang menikmatinya.

"Pemandangan alam ini sengaja kita suguhkan untuk yang ingin menghilangkan kepenatan di kota. Tidak sampai 10 km dari pusat kota. Di sini kita siapkan pula makanan khas Banyuwangi juga," ujar Rudi Purnomo, pengelola Pondok Indah kepada detikcom, Selasa (17/3/2015) sore.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebenarnya Pondok Indah ini adalah lahan perkebunan milik pengusaha lokal Banyuwangi. Baru tahun 2012 dibangun beberapa pondok wisata untuk bersantai. Bahkan sebelumnya, tempak ini digunakan lokasi off road kendaraan roda empat.

Lokasinya memang agak tersembunyi. Jalur yang ditempuh ke Pondok Indah searah dengan jalan menuju Ijen. Untuk menuju lokasi tersebut, harus melalui jalur yang menanjak tapi tidak membahayakan.

Dari jalan aspal itu, pengunjung langsung disuguhkan perkebunan kopi dan kelapa. Tempat parkirpun agak dijauhkan dari lokasi santai dan tempat makan. Ini agar tidak ada polusi saat pengunjung menyantap panganan di sana.

Ada beberapa pondok yang ada di sana. Yang paling unik adalah pondok yang terletak di pinggir lereng, berhadapan langsung dengan susunan sawah yang asri dengan backgroud Gunung Ijen. Uniknya, pondok kayu tersebut langsung tertopang pada pohon yang masih tumbuh.

Sementara ada pondok besar, yang digunakan untuk kegiatan yang lebih besar. Sementara untuk di pinggir jalan, terdapat pula rest area, bagi para wisatawan yang kelelahan setelah dari puncak Ijen.

Untuk makanan, tambah Rudi, pihaknya menyediakan makanan khas Banyuwangi. Bahkan sekelas belut Jepang atau unagi pun juga disiapkan di sana. Rata-rata makanan di sana dijual antara Rp 10 ribu sampai Rp 35 ribu.

"Sebenarnya unagi itu merupakan makanan khas Banyuwangi. Tapi biasanya warga Banyuwangi menyebutnya oling. Kita siapkan pepes uling, uling pedas dan masih banyak lagi," tambah Rudi.

(aff/aff)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads