Liburan tanpa sinyal dan gadget, dijamin rasanya asyik banget. Tak perlu pusing memikirkan email masuk yang berisi pekerjaan dan melihat hal-hal yang tidak penting di media sosial.
Destinas-destinasi berikut ini jauh dari jangkauan teknologi, sebab tidak ada sinyal ponsel atau listrik sama sekali. Namun, itu justru menjadi daya tarik bagi traveler yang mau merasakan suasana kembali ke alam. Suasana yang tenang akan menyegarkan jiwa dan pikiran menjadi segar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari Labuan Bajo, Anda bisa menuju Desa Denge yang merupakan titik awal perjalanan. Asal tahu saja, jarak harus ditempuh dengan berjalan kaki menuju ke Wae Rebo dari Desa Denge mencapai 9 kilometer dengan medan yang meliak-liuk. Kalau pakai catatan waktu, bisa 4 jam lamanya. Siap-siap keringetan!
Setibanya di Wae Rebo, Anda bakal dibuat takjub oleh 7 rumah Niang (rumah adat setempat) yang ada di atas ketinggian 1.200 mdpl. Rumah-rumah berbentuk kerucut tersebut lokasinya melingkar dan saling berhadapan. Pemandangan di seklilingnya adalah pegunungan hijau bak permadani raksasa. Langit biru bersih pun menjadi atapnya, sempurna!
Wae Rebo sudah berusia 100 tahun lebih dan masih menganut teguh adat istiadat peninggalan leluhur. Massyarakat setempat pun menolak masuknya teknologi karena dianggap bisa membuat suasana dan budayanya rusak. Tak mengapa, itu justru jadi nilai plusnya.
Ditambah dengan tidak adanya sinyal ponsel, seolah hanya Anda dan alam saja di sana. Ketenangan dan kehangatan masyarakatnya bikin Anda enggan pulang. Pantas saja, turis dari Eropa dan Amerika rela merogoh kocek puluhan juta rupiah untuk datang ke Wae Rebo.
Tempat kedua untuk liburan digital detox adalah Lembah Baliem di lereng Pegunungan Jayawijaya, Papua. Lokasinya, sekitar 27 km dari pusat Kota Wamena yang hanya sekitar 30 menit naik mobil.
Padang rumput yang luas mendominasi wilayah Lembah Baliem. Rangkaian Pegunungan Jayawijaya yang membentang panjang, seolah menjadi tembok tinggi yang membentengi lembah ini. Udaranya cangat segar, jauh dari polusi kendaraan. Satu lagi, sinyal ponsel tidak ada di sana!
Warna hijau terlihat sejauh mata memandang. Beberapa masyarakat Papua, suku Dani tepatnya juga terlihat beberapa sering melintas di sana. Jangan takut, mereka sangat ramah. Apalagi anak-anak kecilnya, malu-malu tapi mau untuk diajak bercengkrama.
Rasanya, tak cukup satu atau dua jam menghabiskan waktu di Lembah Baliem. Jika boleh dibilang, inilah tempat yang tepat menggambarkan kata-kata 'back to nature'. Sungguh, Lembah Baliem wajib Anda kunjungi minimal sekali seumur hidup.
Tempat ideal ketiga untuk digital detox adalah Raja Ampat. Siapa yang tak kenal kepulauan Raja Ampat, suatu surga dunia bawah laut kebanggaan Indonesia yang berlokasi di Papua Barat. bagi Anda yang mau pergi ke sana, siap-siap saja untuk kesulitan berkomunikasi pakai ponsel. Ya, sinyal ponsel masih sulit didapatkan di sana.
Memang, beberapa penginapan sudah menyediakan fasilitas WiFi. Namun tetap saja, Anda harus berpergian ke gugusan pulau atau pulau kecil saat melancong ke Raja Ampat. Masa, hanya berdiam diri di penginapan untuk internet-an saja?
Di Pianemo misalnya, satu dari tiga gugusan pulau tercantik di Raja Ampat ini sudah jadi favorit wisatawan. Ada banyak pulau kecil tak berpenghuni di sana, dengan ketinggian hanya ratusan meter saja. Anda bisa mendaki sampai ke puncak bukit dengan cara membuka jalur trekking. Pemandangan dari atas buktinya pun ciamik. Apalagi, airnya bergradasi biru hijau yang menggoda Anda untuk snorkeling.
Lebih baik, simpan ponsel dan gadget Anda di penginapan saja. Sebab, sinyal ponsel masih sulit didapatkan di Pianemo. Toh tak masalah, itu saatnya Anda 'mencumbu' keindahan Raja Ampat.
Apalagi di Wayag, gugusan pulau karang tercantik di Raja Ampat, sinyal ponsel pun tidak ada di sana. Hutan-hutan di pedalaman pulau Waigeo dan Mansuar pun juga tidak ada sinyal.
Daripada capek cari sinyal, lebih baik habiskan waktu untuk bersantai di pantai atau menyelami keindahan bawah lautnya. Perairan Raja Ampat pun sangat bersih, malah Anda bisa bertemu ikan pari di bawah laut sampai hiu karpet di bawah lautnya. Kecantikan terumbu karangnya jangan ditanya!
(fay/fay)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan