Rembang di Jawa Tengah menyimpan makam sosok perempuan penting negeri ini, RA Kartini. Pejuang emansipasi perempuan ini dikebumikan di sana. Wisatawan bisa berziarah ke sana, tapi dilarang memfoto sambil berdiri lho.
'Ibu kita Kartini,' lagu wajib nasional itu sontak dikumandangkan beberapa rider setibanya di Rembang, Jawa Tengah. Yup, kebetulan rombongan Yamaha Tour de Soul jalur utara Pulau Jawa menyambangi makam Raden Ajeng Kartini.
Sambil menunggu motor All New Soul GT 125 diisi bensin, para rider singgah ke makam sekaligus memanjatkan doa. Kekhusyukan para Soul Rider tergambar saat mereka mengirim doa untuk RA Kartini di makamnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juru kunci makam RA Kartini, Sahid (65) mengatakan, makam ini dibuka bagi siapa saja yang ingin berziarah. Biasanya, makam ramai tepat pada hari Kartini.
"April mulai tanggal 20 sampai 22 biasanya ramai. Memperingati hari lahirnya Bu Kartini. Ada pengajiannya, ada tahlil umum. Orang yang datang bisa ribuan orang," kata Sahid.
Untungnya, saya bersama tim Yamaha Tour de Soul tidak datang di saat pengunjungnya sampai ribuan. Kalau tidak, bisa-bisa saya tidak kebagian masuk ke dalam komplek makam.
Komplek pemakaman itu tidak hanya ada makam RA Kartini. Menurut Sahid, makam dari keluarga RA Kartini, Kanjeng Raden Mas Adipati Arjo Singgih Djojoadiningrat yang juga sebagai bupati pertama Rembang juga ada di komplek pemakaman ini. Tapi tetap, yang paling dikenal adalah makam pahlawan wanita Indonesia, RA Kartini.
Untuk berkunjung ke sini, memang tidak ada persyaratan khusus. Makam ini dibuka untuk umum setiap hari. Jadi, Anda bisa berziarah ke sini kapan pun Anda mau.
Sahid sebagai juru kunci makam ini memang tidak menarik biaya dari pengunjungnya. Namun, di dalam makam ada sebuah kotak amal yang bisa diisi oleh pengunjungnya seikhlasnya.
"Tidak dipungut biaya. Tapi seikhlasnya pengunjung," kata Sahid.
Kata Sahid, kebanyakan pengunjung di sini sebelum ziarah pasti berwudhu terlebih dahulu. Kemudian, mereka membaca surat Yasin atau tahlil di makam RA Kartini.
"Orang-orang yang masuk sini kebanyakan wudhu dulu, nanti masuk baca yasin atau tahlilan," kata Sahid.
Nah, Anda yang dadakan datang ke sini tidak perlu khawatir. Sebab, pengurus makam telah menyediakan beberapa buah surat yasin untuk dibaca para peziarah. Di sekitar makam juga ada penjual bunga tabur. Harganya pun cukup terjangkau.
"Saya sediain buku Yasin karena banyak yang baca-baca. Ada penjual bunga juga di sini. Harganya Rp 2.500 per bungkus," ujarnya.
Eits, jangan lupa ya, Traveler. Di sini dilarang mengambil foto sambil berdiri. Konon, foto sambil berdiri sama saja tidak menghormati Bu Kartini. Makanya, jika Anda ingin berfoto, kameraman maupun objek fotonya lebih baik duduk atau sekadar berlutut.
"Ngambil foto harus duduk. Karena kesopanan, kalau berdiri enggak sopan. Untuk menghormati Bu Kartini," tutur Sahid.
(sst/sst)
Komentar Terbanyak
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Foto: Momen Liburan Sekolah Jokowi Bersama Cucu-cucunya di Pantai
Layangan di Bandara Soetta, Pesawat Terpaksa Muter-muter sampai Divert!