Masing-masing desa di Indonesia punya keunikan yang menarik untuk dipotret. Dari sekian banyak desa, paling tidak ada 5 desa cantik yang paling fotogenik. Dirangkum detikTravel, Kamis (30/4/2015), inilah kelima desa tersebut:
1. Wae Rebo
(Florentina Woro/d'Traveler)
|
Pemandangan desa ini sungguhlah indah. Rumah kerucut itu tersusun melingkar dan membentuk seperti setengah lingkaran. Perbukitan di belakangnya juga menambah keindahan lanskap Desa Wae Rebo.
2. Penglipuran
(Budi/detikTravel)
|
Rumah berarsitektur Bali tampak berjejer di kiri dan kanan jalan. Pepohonan, rerumputan dan bunga aneka warna pun tampak tumbuh subur. Sejauh mata memandang yang terlihat hanyalah keindahan!
Asyiknya lagi, desa ini bebas dari kendaraan bermotor. Anda bisa puas memotret sambil mengenal lebih dekat budaya warga setempat tanpa harus takut kena polusi asap. Biaya masuk ke desa juga terjangkau, yaitu Rp 7.500 per orang.
3. Baduy
(Sekarharum/detikTravel)
|
Jika ingin memotret pemukiman Suku Baduy, Anda harus menyiapkan stamina. Karena dari Desa Ciboleger harus trekking menuju pemukiman Baduy Luar dan Baduy Dalam selama sekitar 5 jam. Perjalanannya memang melelahkan, namun di sepanjang jalan Anda bisa menikmati udara sejuk dan perbukitan yang mempesona.
Sesampainya di pemukiman Baduy, Anda bisa melihat rumah-rumah mereka yang terbuat dari bambu dan tertata rapi. Sungai yang mengalir di pemukiman ini juga sungguh jernih, karena Suku Baduy sangat menghargai alam. Dari beberapa cabang sungai, yang mereka gunakan sehari-hari hanya satu.
Cabang sungai lain yang airnya jernih bisa dinikmati oleh masyarakat sekitar serta wisatawan yang datang. Hutannya juga terjaga karena masyarakat Baduy selalu menjaga kebersihan dan tidak merusak hutan.
4. Trunyan
(Sastri/detikTravel)
|
Desa ini punya kuburan di sisi timur Danau Batur. Di sini, jenazah tidak dikuburkan. Jenazah yang ada dibiarkan saja di atas tanah hingga membusuk. Sungguh berbeda dengan warga Bali lainnya yang mayoritas melakukan upacara Ngaben saat ada orang yang meninggal.
5. Kete Kesu
(Rachman/detikTravel)
|
Di Desa Kete Kesu, ada dua cara pemakaman. Jenazah ada yang ditaruh di gunung batu dan gua alam, atau makam rumah yang disebut patane dalam bahasa Toraja.
Saat berlibur ke desa ini, Anda bisa melihat peti mati orang Toraja yang disebut erong. Bentuknya ada yang disimbolkan dengan alat kelamin serta kepala hewan. Kebanyakan erong ini usianya telah mencapai 500 tahun lho!
Halaman 2 dari 6
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Hutan Amazon Brasil Diserbu Rating Bintang 1 oleh Netizen Indonesia