Jakarta -
Sebagai Kota Wali, Cirebon dikenal sebagai destinasi yang pas untuk wisata spiritual, apalagi di bulan Ramadan. Ada 4 objek wisata religi kaya sejarah dan terkait dengan sejarah penyebaran agama Islam.
Sebagai salah satu kota yang punya sejarah dengan Wali Songo, tentu banyak wisata spiritual di kota ini. Dikumpulkan detikTravel, Kamis (18/6/2015) inilah 4 destinasi religi yang bisa didatangi di Cirebon:
1. Masjid Agung Kasepuhan
(Fitraya/detikTravel)
|
Yang pertama adalah Masjid Agung Kasepuhan alias Masjid Agung Sang Cipta Rasa yang terkenal dengan kisahnya yang dibangun hanya dalam waktu semalam. Masjid yang dibangun pada tahun 1489 ini punya arsitektur yang mirip dengan Masjid Agung Demak.
Kenapa menarik, karena banyak keunikan di bangunannya. Pertama, masjid yang berada di dekat Keraton Kasepuhan ini tak punya minaret. Juga, beratap limas dan tak ada hiasan seperti kubah dan bulan sabit di ujung atapnya.
Lalu, bahan bangunannya juga cukup klasik yaitu dengan menggunakan bata merah. Bagian pelatarannya dibuat speerti rumah Joglo. Tak kalah unik, tempat wudhunya bukan keran tapi bak bulat dan kendi besar berisi air.
2. Masjid Sunan Gunung Jati
(Fitraya/detikTravel)
|
Kedua, ada Masjid Sunan Gunung Jati yang punya bangunan nan unik. Sebabnya, masjid ini dibangun di area perbukitan, jadi lantai bangunan ini berundak-undak.
Arsitekturnya mirip dengan Masjid Agung Sang Cipta Rasa yang dibangun pada era Wali Songo. Memiliki paduan dengan budaya Tiongkok, terdapat banyak dekorasi keramik Tiongkok yang jadi perhiasan masjid.
Masjid Astana Gunung Jati memiliki sumur keramat dan ramai dikunjungi peziarah pada Jumat Kliwon. Di masjid ini pun diabadikan kalimat wasiat Sunan Gunung Jati untuk masyarakat Cirebon: Ingsun Titip Masjid Lan Fakir Miskin. Pesan ini agar umat Islam tidak lupa dengan tanggung jawab agama dan tanggung jawab sosial.
3. Makam Sunan Gunung Jati
(Fitraya/detikTravel)
|
Berdekatan sekali dengan Masjid Sunan Gunung Jati, ada Makam Sunan Gunung Jati yang identik sebagai objek wisata religi. Berada di komplek pemakaman keluarga Kesultanan Cirebon, bisa dibilang makam ini yang selalu ramai peziarah.
Pintu Pasujudan jadi awal dari wisata religi di Makam Sunan Gunung Jati. Tak setiap hari, pintu ini hanya dibuka hari Jumat, pada selepas salat Subuh dan usai Salat Jumat. Makam ini penuh dengan ornamen keramik Tiongkok.
Di sinilah Sunan Gunung Jati bersemayam. Kenapa banyak ornamen Tiongkok? Karena istri dari Sunan Gunung Jati merupakan putri dari Kaisar Tiongkok. Uniknya lagi, banyak juga wisatawan Tionghoa yang menengok ke makam ini lho!
4. Masjid At Taqwa
(Novi Kusumayanti/d'Traveler)
|
Terakhir adalah Masjid At Taqwa yang dulunya bernama Tajug Agung. Masjid yang punya gaya campuran antara modern dan klasik ini selesai dibangun pada tahun 1951.
Yang menarik adalah pintu masuk atau gerbang selebar 3 meter yang berada di depan bangunan utama. Gerbang berwarna emas ini bertuliskan kaligrafi kalimat syahadat yang ditulis di atas batu granit. Bingkai gerbang yang berwarna putih membuat warna emasnya semakin menonjol.
Keunikan lainnya adalah bagunan utama. Meski jendelanya besar dan banyak, namun tak ada satupun yang menggunakan kaca. Ini yang membuat udara bisa dengan mudah keluar masuk sehingga jamaah tak mudah kegerahan. Ada pula menara yang tinggi menjulang dengan gagahnya.
Menambah kecantikan, ada 6 lampu taman yang berbaris indah di bagian depan. Di sisi kanan dan kiri masjid hadir kolam air mancur yang apik. Sst, bahkan ada pohon kurma lho di area samping masjid.
Yang pertama adalah Masjid Agung Kasepuhan alias Masjid Agung Sang Cipta Rasa yang terkenal dengan kisahnya yang dibangun hanya dalam waktu semalam. Masjid yang dibangun pada tahun 1489 ini punya arsitektur yang mirip dengan Masjid Agung Demak.
Kenapa menarik, karena banyak keunikan di bangunannya. Pertama, masjid yang berada di dekat Keraton Kasepuhan ini tak punya minaret. Juga, beratap limas dan tak ada hiasan seperti kubah dan bulan sabit di ujung atapnya.
Lalu, bahan bangunannya juga cukup klasik yaitu dengan menggunakan bata merah. Bagian pelatarannya dibuat speerti rumah Joglo. Tak kalah unik, tempat wudhunya bukan keran tapi bak bulat dan kendi besar berisi air.
Kedua, ada Masjid Sunan Gunung Jati yang punya bangunan nan unik. Sebabnya, masjid ini dibangun di area perbukitan, jadi lantai bangunan ini berundak-undak.
Arsitekturnya mirip dengan Masjid Agung Sang Cipta Rasa yang dibangun pada era Wali Songo. Memiliki paduan dengan budaya Tiongkok, terdapat banyak dekorasi keramik Tiongkok yang jadi perhiasan masjid.
Masjid Astana Gunung Jati memiliki sumur keramat dan ramai dikunjungi peziarah pada Jumat Kliwon. Di masjid ini pun diabadikan kalimat wasiat Sunan Gunung Jati untuk masyarakat Cirebon: Ingsun Titip Masjid Lan Fakir Miskin. Pesan ini agar umat Islam tidak lupa dengan tanggung jawab agama dan tanggung jawab sosial.
Berdekatan sekali dengan Masjid Sunan Gunung Jati, ada Makam Sunan Gunung Jati yang identik sebagai objek wisata religi. Berada di komplek pemakaman keluarga Kesultanan Cirebon, bisa dibilang makam ini yang selalu ramai peziarah.
Pintu Pasujudan jadi awal dari wisata religi di Makam Sunan Gunung Jati. Tak setiap hari, pintu ini hanya dibuka hari Jumat, pada selepas salat Subuh dan usai Salat Jumat. Makam ini penuh dengan ornamen keramik Tiongkok.
Di sinilah Sunan Gunung Jati bersemayam. Kenapa banyak ornamen Tiongkok? Karena istri dari Sunan Gunung Jati merupakan putri dari Kaisar Tiongkok. Uniknya lagi, banyak juga wisatawan Tionghoa yang menengok ke makam ini lho!
Terakhir adalah Masjid At Taqwa yang dulunya bernama Tajug Agung. Masjid yang punya gaya campuran antara modern dan klasik ini selesai dibangun pada tahun 1951.
Yang menarik adalah pintu masuk atau gerbang selebar 3 meter yang berada di depan bangunan utama. Gerbang berwarna emas ini bertuliskan kaligrafi kalimat syahadat yang ditulis di atas batu granit. Bingkai gerbang yang berwarna putih membuat warna emasnya semakin menonjol.
Keunikan lainnya adalah bagunan utama. Meski jendelanya besar dan banyak, namun tak ada satupun yang menggunakan kaca. Ini yang membuat udara bisa dengan mudah keluar masuk sehingga jamaah tak mudah kegerahan. Ada pula menara yang tinggi menjulang dengan gagahnya.
Menambah kecantikan, ada 6 lampu taman yang berbaris indah di bagian depan. Di sisi kanan dan kiri masjid hadir kolam air mancur yang apik. Sst, bahkan ada pohon kurma lho di area samping masjid.
(sst/sst)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum