Ketika Ramadan tiba, Bantarjati mendadak ramai oleh jejeran pedagang kuliner. Sepanjang sekitar 100 meter dari pertigaan Jl Pajajaran dengan Jl Bangbarung hingga Masjid Ar Rahman, baik di sisi kanan maupun kiri jalan banyak pedagang yang menjual aneka kuliner lezat.
Bantarjati rupanya memang cukup populer untuk berburu kuliner Ramadan. Pengunjung pun terlihat tumpah ruah di kawasan tersebut sejak sekitar pukul 16.00 WIB hingga waktu berbuka puasa tiba.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Lengkap
(Kurnia/detikTravel)
|
"Sengaja datang cari makanan buat buka puasa. Di sini dekat dan lengkap juga," ujar Yunda, seorang pembeli yang datang membeli seblak bersama temannya.
Batagor, pempek, seblak, cimol, keripik, nasi rames, gado-gado, aneka jajan pasar, es cincau, es durian, sop buah, makanan khas Bogor seperti cungkring dan lain sebagainya bisa didapatkan di Bantarjati. Semuanya terlihat begitu lezat dan terkadang Anda harus antre untuk membelinya.
Beberapa makanan di sini memang cepat habis. Jadi sebaiknya pukul 16.00 WIB Anda sudah tiba di Bantarjati agar tidak kehabisan.
2. Murah
(Kurnia/detikTravel)
|
"Di sini jualnya murah, hampir semuanya di bawah Rp 10 ribu," ujar Ayu, salah satu pedagang makanan di Bantarjati.
Harga makanan khas Bogor seperti cungkring, semacam sate kikil, dibanderol Rp 2.000 per tusuk. Lupis isi 8 dengan potongan agak besar dijual Rp 7.500, sedangkan aneka es buah segar bisa didapatkan dengan harga sekitar Rp 5.000. Pokoknya, dengan mengeluarkan uang yang tidak begitu besar, Anda bisa dapat aneka hidangan lezat di sini.
3. Ada makanan khas Ramadan
(Kurnia/detikTravel)
|
"Mie golosor itu mie kuning dikasih kol, makannya pakai bumbu kacang. Memang banyak pas puasa saja, kalau nggak puasa nggak bikin. Indetiknya kan puasa," jelas Okti, seorang wanita yang ibunya berjualan mie golosor di sebuah kios di Bantarjati.
Mie golosor ini biasanya sudah diletakkan di dalam pembungkus mika. Satu bungkus harganya Rp 4.000 dan sudah dilengkapi kuah bungkus kacang yang juga dibungkus dengan plastik.
4. Mudah dijangkau
(Kurnia/detikTravel)
|
Tapi naik angkot jalannya memang sedikit memutar, jadi waktu tempuh sedikit lebih lama yaitu sekitar 20 menit. Jika ingin sampai lebih cepat, Anda bisa naik ojek. Tapi ongkosnya memang lebih mahal.
5. Banyak restoran yang buka hingga malam
(Kurnia/detikTravel)
|
Bakso Sony, Sop Duren Lodaya, restoran padang, hingga kafe untuk nongkrong juga ada. Anda bisa berbuka sambil nongkrong bersama teman-teman atau keluarga. Semuanya bisa dipilih sesuai selera.
6. Ada tempat ibadah
(Kurnia/detikTravel)
|
Setelah azan magrib berkumandang, banyak orang-orang yang memenuhi untuk beribadah. Masjid berwarna hijau ini cukup besar, adem dan nyaman untuk beribadah.
Halaman 2 dari 7
Komentar Terbanyak
Study Tour Dilarang, Bus Pariwisata Tak Ada yang Sewa, Karyawan Merana
Penumpang Pria yang Bawa Koper saat Evakuasi Pesawat Dirujak Netizen
Koper Penumpangnya Ditempeli Stiker Kata Tidak Senonoh, Transnusa Buka Suara