7 Tempat Wisata di Malang yang Bikin Kangen Pulang Kampung

Salah satu taman kota yang istimewa di Malang adalah Tugu Bundaran Malang yang dikelilingi berbagai kantor pemerintahan. Taman Tugu Bundaran Malang begitu asyik dinikmati bersama keluarga apalagi di malam hari.

Banyak warga dan wisatawan yang duduk-duduk menikmati suasana taman, mojok atau foto-foto. Ada area hijau dimana anak-anak bisa berlarian.

Jika malam hari, suasana makin cantik dengan aneka lampu yang memperindah suasana. Terkadang ada aksi performing art menambah seru suasana.

Toko Oen Malang memang beda pemilik dengan Toko Oen Semarang. Namun nuansa nostalgia era kolonial tetaplah sama. Warga Malang dan wisatawan datang ke Toko Oen untuk berwisata kuliner tempo dulu ala kolonial Belanda.

Es krim Toko Oen sudah tersohor. Seperti halnya es krim orisinil di Toko Oen Semarang, Toko Oen Malang juga punya es krim berbagai rasa.

Toko Oen Malang juga punya banyak meja dan sofa buat duduk-duduk. Enaknya memang reuni bersama sahabat di tempat ini ketika sama-sama pulang kampung ke Malang.

Malang punya sejarah panjang sampai menjadi seperti sekarang. Museum Malang Tempoe Doeloe di Jl Gajahmada dekat Tugu Bundaran Malang adalah destinasi yang sesuai untuk mengenang sejarah kampung halaman.

Hanya dengan tiket masuk Rp 15 ribu, kita bisa belajar sejarah Malang dari sejak zaman Kerajaan Kanjuruhan, Kediri, Singosari. Masuk ke era penjajahan sampai kemerdekaan.

Banyak diorama menarik, koleksi benda-benda antik, display model kehidupan zaman dahulu di Malang. Semua itu tentu asyik untuk difoto.

Percuma pulang kampung ke Malang kalau tidak berwisata kuliner. Apalagi kalau tidak mencoba bakso Malang, itu namanya rugi besar. Sempatkanlah walau hanya sekali ke beberapa gerai bakso khas Malang.

Salah satunya adalah Bakso President yang pusatnya ada di Jl Batanghari No 5. Atau, bisa juga kita ke cabangnya di Pandean atau Pulosari.

Semangkuk Bakso President harganya mulai Rp 8.000-25.000 tergantung kombinasi campuran bakso Malangnya. Yang paling spesial itu isinya bakso kecil, bakso urat, siomay basah dan kering, tahu, jeroan, ati ampela dan bakso besar. Wow!

"Kalau ke Malang tapi nggak coba baso, kayaknya gimana gitu. Jangan lupa coba bakso bakarnya juga, enak banget," kata Desti, seorang pengunjung Bakso President.

Salah satu yang bikin kangen kampung halaman adalah suasana masjid agung. Apalagi saat Idul Fitri dan Idul Adha, masjid agung selalu ramai. Suasana salat beramai-ramai sewaktu kita masih kecil, selalu terkenang sampai kita dewasa.

Sudah seperti apa Masjid Agung Malang sekarang? Biar tidak penasaran, mampir saja saat mudik ke Kota Malang.

Masjid Agung Malang adalah bangunan bersejarah dan wisata religi yang penting di Kota Malang. Dibangun sejak tahun 1890, masjid ini masih gagah berdiri dan lestari menyambut setiap jamaah yang ingin salat di dalamnya.

Satu lagi wisata kuliner yang harus dicoba kalau pulang ke Malang adalah Warung Sholawat Nasi Bhuk Hj Saudah di Jl Kawi Atas No 42, Malang. Nasi Bhuk adalah nasi campur dengan sayur nangka, telur, tauge, tempe dan keripik serundeng kelapa yang khas.

"Nasi Bhuk itu aslinya dari Madura. Tapi sekarang sudah jarang sekali di Madura ada Nasi Bhuk," kata Saudah yang sudah dua generasi berjualan Nasi Bhuk dalam obrolan dengan detikTravel.

Harga seporsi Nasi Bhuk dari Rp 10.000-20.000 bergantung pilihan lauk dagingnya. Ada ayam, paru, empal dan lainnya. Selain Nasi Bhuk, Saudah juga menawarkan nasi rawon. Nasi Bhuk Hj Saudah buka sejak pagi, cocok untuk sarapan dengan segelas teh hangat. Nyam!

Jangan pulang dari Malang tanpa membawa oleh-oleh ya. Teman-teman kantor Anda bisa protes nanti. Malang terkenal dengan aneka oleh-oleh camilan yang enak.

Meluncur saja ke Jl Tumenggung Suryo atau Jl Sanan untuk berburu aneka oleh-oleh khas Malang. Pilihannya memang sungguh beraneka macam.

Ada aneka keripik buah misalnya keripik apel, salak, melon, nangka, mangga, rambutan, lengkeng dan semangka. Sedangkan untuk keripik tempe ada pilihan rasa keju, pizza, ayam, BBQ, jeruk, pedas manis, jagung bakar dan spaghetti. Siap-siap borong!