Masjid Agung Demak yang berada di Desa Gelagah Wangi, ternyata memiliki banyak peran penting bagi umat Muslim di Indonesia. Dihimpun detikTravel dari berbagai sumber, Rabu (8/7/2015) masjid tersebut juga menjadi salah satu pusat penyebaran agama Islam oleh Wali Songo.
Adalah Raden Patah, adalah sultan pertama Kesultanan Demak yang mendirikan Masjid Agung Demak bersama-sama dengan Wali Songo pada tahun 1478. Adapun Wali Songo yang terlibat langsung adalah Sunan Bonang, Sunan Kalijaga, Sunan Ampel, dan Sunan Gunung Jati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masjid Agung Demak juga memiliki empat tiang penyangga yang dikenal dengan sebutan empat soko guru, serta satu tiang tambahan. Konon Masing-masing tiang didirikan oleh para wali secara langsung. Setiap tiang merepresentasikan wali yang membangunnya.
Upacara Sekaten pun turut diadakan di Masjid Agung Demak. Upacara ini dilakukan dengan cara membunyikan gamelan dan rebana di depan serambi masjid. Lalu, para Wali mengadakan semacam pengajian akbar sehingga rakyat mengerumuni masjid tersebut. Mereka lalu dituntun untuk mengucapkan dua kalimat syahadat.
Masjid Agung Demak eksis dalam periode puncak dakwah Wali Songo. Dari beberapa formasi Wali Songo, formasi sembilan yang paling populer adalah Sunan Gresik, Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Gunung Jati, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus dan Sunan Muria.
Beberapa peninggalan bersejarah seperti Soko Majapahit, berupa delapan buah tiang yang merupakan hadiah dari Prabu Brawijaya V Raden Kertabumi, serta Surya Majapahit yang berupa hiasan dapat dijumpai di sini.
Menjelang Lebaran seperti sekarang, tidak sedikit traveler yang datang ke Masjid Agung Demak untuk berziarah. Tujuannya adalah untuk ziarah mendoakan arwah leluhur dan Sultan Demak serta keluarganya dan juga doa pribadi.
Selain berziarah ke makam Raden Patah dan keluarganya, Anda juga dapat berziarah ke makam Sunan Kalijaga yang terletak di Desa Delanggu. Jaraknya tak jauh sekitar 3 km dari Masjid Agung Demak.
(shf/fay)
Komentar Terbanyak
Kronologi Penumpang Lion Air Marah-marah dan Berteriak Ada Bom
Koper Penumpangnya Ditempeli Stiker Kata Tidak Senonoh, Transnusa Buka Suara
PHRI Bali: Kafe-Resto Putar Suara Burung Tetap Harus Bayar Royalti