Kisah Pintu Petir di Museum Masjid Agung Demak

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kisah Pintu Petir di Museum Masjid Agung Demak

Kurnia Yustiana - detikTravel
Selasa, 14 Jul 2015 16:50 WIB
Pintu bledeg di Museum Masjid Agung Demak (Muh Heri Suryono/d'Traveler)
Jakarta - Museum Masjid Agung Demak di Kabupaten Demak menyimpan berbagai koleksi menarik. Salah satunya adalah pintu petir yang dulunya dipakai di Masjid Agung Demak. Kabarnya, pintu ini bisa menangkal petir lho!

Pintu bledeg atau pintu petir ada di Museum Masjid Agung Demak di Kauman, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Pintu bledeg menjadi salah satu koleksi utama di museum yang bersebelahan dengan Masjid Agung Demak ini.

detikTravel berkunjung ke Demak dan berkesempatan wisata ke Museum Masjid Agung Demak atas undangan dari Sampoerna Kretek akhir pekan lalu. Pintu bledeg yang bersejarah bisa dilihat di museum tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pintu bledeg dibuat oleh Ki Ageng Selo," ujar Kiswoyo, penjaga Museum Masjid Agung Demak ketika ditemui di dalam museum.

Konon, Ki Ageng Selo memiliki kesaktian bisa menangkap petir. Pintu kayu jati buatannya ini pun diyakini dapat berfungsi sebagai penangkal petir. Oleh karena itu pintu tersebut diberi nama pintu bledeg yang artinya pintu petir.

"Iya (bisa menangkal petir-red), digambarkan seperti naga. Itukan simbol bledeg, kan kenceng suaranya," kata Kiswoyo.

Pintu bledeg didominasi dengan warna merah dan dilengkapi dengan berbagai ukiran termasuk dua kepala naga. Pintu ini juga merupakan prasasti Condro Sengkolo yang berbunyi Nogo Mulat Saliro Wani.

Tulisan itu berarti tahun 1388 saka atau 1466 Masehi. Tahun tersebut diprediksi sebagai peletakan batu pertama dari pembangunan Masjid Agung Demak. Pintu bledeg ini memang dulunya digunakan sebagai pintu di masjid tersebut.

"Ini aslinya yang sudah rapuh, dulu dipasang di pintu masjid," ucap Kiswoyo.

Pintu yang sudah berumur ratusan tahun itu kini dipajang di dalam Museum Masjid Agung Demak. Pintu yang asli ini dikelilingi kaca pelindung dan terletak di salah satu pojokan museum.

(krn/aff)

Hide Ads