Aspal yang ada di Buton memang bagaikan harta karun. Cadangan aspal di sana diyakini tidak akan habis hingga 300 tahun. Jika traveler menjelajah Buton, beberapa tambang aspal yang begitu luas pun tak akan luput dari pandangan.
detiktravel mengunjungi sebuah tambang aspal di Desa Winning, Kecamatan Pasarwajo, Kabupaten Buton pekan lalu. Tambang ini dikelola oleh PT Wijaya Karya Bitumen. Area pertambangan tampak begitu luas dengan bukit-bukit batuan aspal, tumpukan aspal yang sudah diolah, serta berbagai alat berat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak jauh dari pintu masuk, sudah terlihat gunungan aspal yang dihaluskan, mirip seperti pasir. Di dekatnya, ada bangunan yang nampaknya dijadikan sebagai tempat penyimpanan.
Saya dan rombongan kemudian kembali masuk mobil untuk masuk ke area tambang yang lebih luas. Ada bagian yang masih berbukit-bukit dengan batu aspal yang siap dikeruk. Karena cuaca saat itu cukup panas, terdapat beberapa titik dimana batu aspal di bukit meleleh dan tampak hitam berkilau.
Beberapa bagian bukit itu juga masih ditumbuhi dengan tanaman. Setelah penambangan dilakukan, memang biasanya ada bagian yang direklamasi atau ditanami kembali dengan tumbuhan hijau.
"Habis ditambang direklamasi, ditanam kembali," ujar Yono, staf Dinas Pertambangan Kabupaten Buton.
Selain melihat-lihat keadaan sekitar, selama berkunjung traveler juga bisa berfoto di berbagai sisi tambang asal tidak mengganggu petugas yang sedang bekerja. Jika ingin bertanya-tanya tentang berbagai hal yang berkaitan aspal, silahkan bertanya kepada petugas yang menemani.
Berkunjung ke dalam tambang aspal ini memang termasuk wisata terbatas dan minat khusus. Sebelum bisa masuk ke dalam area tambang, wisatawan harus memperoleh izin dari petugas setempat. Kalau diizinkan, barulah boleh menjelajah tambang.
"Boleh mampir, tapi sebelumnya izin dulu dengan petugas. Bisa juga telepon," kata Mulis, sekuriti yang bertugas di tambang aspal tersebut.
Walaupun begitu, ke depannya wisata tambang aspal memang akan dikembangkan. Tambang aspal di Buton ada lebih dari satu, tapi yang akan dikembangkan untuk tempat wisata adalah di Desa Lawele. Lokasinya tidak terlalu jauh dari Hutan Lambusango yang juga menjadi tempat wisata alam.
"Aspal itu justru pariwisata. Aspal di Lawele dekat dengan Lambusango, sudah saya dekatkan potensi pariwisatanya," kata Bupati Buton Samsu Umar Abdul Samiun ketika ditemui di Pelabuhan Pendaratan Ikan, Pasarwajo, Buton, Minggu (23/8) kemarin.
(krn/sst)
Komentar Terbanyak
Bisa-bisanya Anggota DPR Usulkan Gerbong Rokok di Kereta
Turis China Serang Petugas Imigrasi, Jilbab Ditarik Sampai Lepas
Kagetnya Hotel Syariah di Mataram, Putar Murotal Ditagih Royalti Rp 4,4 Juta