Suku Abui, Hidup Selaras dengan Hutan Tanpa Merusaknya

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Suku Abui, Hidup Selaras dengan Hutan Tanpa Merusaknya

Rengga Sancaya - detikTravel
Senin, 21 Sep 2015 17:35 WIB
Suku Abui menari sambutan (Rengga/detikTravel)
Alor - Suku Abui di Alor memiliki cara hidup yang sederhana. Meski tinggal berdampingan dengan hutan, mereka tak ada jiwa serakah untuk menguasai lahan.

Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) terkenal dengan panorama wisata lautnya yang mempesona dan eksotis .Terlepas dari itu, daerah tersebut juga masih memiliki kampung tradisional yang berada di bagian selatan Pulau Alor, yakni kampung Takpala.

Perkampungan Takpala memiliki 15 rumah adat tradisional suku Abui atau yang biasa disebut dengan rumah lopo. Hanya tersisa 13 kepala keluarga (kk) atau sekitar 40 jiwa yang bermukim di kampung Takpala itu.



Tiga belas rumah adat tak berdinding dan sepasang rumah adat yang disebut Kolwat dan kanuarwat. Dua rumah adat ini tidak semua orang bisa memasukinya, karena hanya orang-orang tertentu saja.




Kampung Takpala, kampung yang masih tradisional. Hanya membutuhkan waktu sekitar setengah jam dari Kalabahi, Ibu Kota Kabupaten Alor atau sekitar 30 kilometer untuk mencapai perkampung yang terletak di atas pegunungan itu.

Di kampung yang berada di Desa Lembur Barat, Kecamatan Alor Barat Laut ini tinggal suku Abui. ata pencahariannya berasal dari hasil hutan yang berada di belakang perkampungan itu.

Warga suku Abui terkenal dengan keramahannya, dan mereka bila kedatangan tamu wisatawan langsung menyambut dengan tarian lego-lego. Tarian ini disajikan warga Takpal yang didominasi ibu-ibu dengan pakaian tradisional setempat.

Lego-lego tarian khas Takpala yang ditarikan dengan cara setengah lingkaran. Kemudian memutar di tumpukan batu yang biasa digunakan suku Abui untuk melakukan ritual adat.



Kampung Takpala ini merupakan salah objek wisata Kabupaten Alor yang sering dikunjungi wisatawan mancanegara ketika berkunjung ke daerah itu.
Suku Abui yang masih memegang teguh pada adat istiadat, memasak juga masih secara tradisional dengan menggunakan tungku yang terbuat batu.

Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, warga suku Abui hanya bergantung pada hasil hutan. Berupa biji-bijian yang dikumpulkan warga untuk membuat suvenir dan dijual bagi pengunjung yang datang ke kampung tersebut.

Pemerintah daerah setempat telah menerbitkan Peraturan daerah (Perda) yang menjadikan kampung Takpala sebagai salah satu destinasi wisata di daerah itu. detikTravel berkesempatan melihat langsung keunikan dari kampung tradisional Suku Takpala, Alor NTT, atas undangan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.

(krn/shf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads