Pesawat Aviastar ditemukan jatuh di Gunung Latimojong, Sulawesi Selatan. Bagi para pendaki, gunung ini populer karena merupakan 1 dari 7 puncak tertinggi di Indonesia.
Gunung Latimojong memiliki ketinggian 3.478 mdpl dan mencakup banyak kabupaten di Sulawesi Selatan. Di sebelah barat masuk wilayah Kabupaten Enrekang, sebelah utara Kabupaten Tana Toraja, sebelah selatan Kabupaten Sidenreng Rappang dan area sebelah timur Kabupaten Luwu hingga pinggir pantai Teluk Bone.
Gunung Latimojong pun jadi pembicaraan karena di sanalah ditemukan pesawat Aviastar yang sempat hilang kontak. Bangkai pesawat ditemukan oleh tim Basarnas di tengah hutan lebat yang masuk dalam Dusun Gamaru, Kabupaten Luwu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Carstensz, Bukit Raya, Binaya baru Latimojong. Kesulitan mendaki di sana adalah medannya yang berupa tanjakan berat," kata Ericks, Selasa (6/10/2015).
(Ericks Rachmat/Istimewa)
Ericks pertama-tama menjelaskan soal jalur pendakian ke Gunung Latimojong. Untuk menuju ke sana, para pendaki biasanya berangkat dari Makassar ke Baraka yang sudah masuk dalam Kabupaten Enrekang. Kemudian, nebeng naik truk yang mengangkut barang ke Desa Karangan. Desa terakhir sebelum memulai pendakian.
Barulah setelah itu, pendakian dimulai. Jalur trekking sudah tersedia, sehingga para pendaki tak perlu takut tersesat atau repot-repot membuka jalur. Tapi ya itu tadi, tanjakannya yang sangat berat!
"Dari desa itu, saya jalan pukul 09.00 WITA dan tiba di Pos 5 pukul 17.00 WITA. Besoknya, jalan lebih santai dimulai pukul 10.00 WITA dan tiba di Pos 7 pukul 14.30 WITA. Jalur pendakiannya memang sudah bagus, tapi dari Pos 2 sampai Pos 7 treknya terus menanjak. Kepala sudah di lututlah," kenangnya.
Fisik dan stamina amat terkuras. Tapi, itu semua terbayar ketika dirinya berhasil di Puncak Rante Mario, nama puncak dari Gunung Latimojong. Satu hal yang juga dirasanya menarik, adalah hutan di Gunung Latimojong sangatlah lebat.
(Ericks Rachmat/Istimewa)
"Hutannya segar banget, kayak di Cibodas tapi lebih lebat lagi. Tiap sore hari, juga biasanya hujan atau minimal gerimis. Soal air, tidak usah takut kekurangan, ada banyak di sana," tutur pria yang bekerja sebagai dosen di Universitas Gunadarma, Depok ini.
Ericks pun berkomentar soal pesawat Aviastar yang jatuh di Gunung Latimojong. Menurutnya, lokasi jatuhnya pesawat tersebut bukanlah jalur pendakian yang biasa dilewati oleh para pendaki.
"Biasanya pendaki memang lewat Enrekang, karena jalur trekkingnya sudah ada dan lebih dekat ke puncak. Kalau lewat Luwu, yang saya dengar jarang lewat di situ karena medan yang lebih berat dan hutannya lebih lebat. Persis seperti yang ada di berita-berita," paparnya.
Di balik tragedi pesawat Aviastar yang jatuh, Gunung Latimojong sejatinya sudah menghipnosis para pendaki dengan keindahannya. Gunung ini bisa dikunjungi sepanjang tahun.
"Gunung Latimojong tidak masuk taman nasional, maka tidak ada batas waktu berkunjung atau penutupan. Tinggal pilih saja, kalau musim hujan akan lebih dingin dibanding musim panas," pungkasnya.
(Ericks Rachmat/Istimewa) (aff/fay)
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Skandal 'Miss Golf' Gemparkan Thailand, Biksu-biksu Diperas Pakai Video Seks
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit