Plaza Benteng Kuto Besak (BKB) menjadi lokasi favorit para wisatawan yang ingin menikmati suasana di tepi Sungai Musi. Traveler bisa menikmati suasana senja sambil melihat Jembatan Ampera. Saat gerhana matahari nanti, ini bakal jadi spot seru untuk menyaksikan gerhana.
Kuto Besak adalah bangunan keraton yang pada abad ke-18 yang menjadi pusat Kesultanan Palembang. detikTravel berkesempatan mengunjungi landmark Kota Palembang selain Jembatan Ampera ini, pada bulan Desember lalu. Kemeriahan para wisatawan yang datang jadi pemandangan umum yang akan traveler saksikan bila bertandang ke sana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Benteng Kuto Besak tampak dari depan (Wahyu/detikTravel)
Sejarah pembangunan Benteng Kuto Besak cukup panjang untuk diceritakan. Benteng ini mulai dibangun pada tahun 1780 atas prakarsa Sultan Mahmud Badaruddin I yang memerintah pada tahun 1724-1758, lalu diselesaikan oleh penerusnya yaitu Sultan Mahmud Bahauddin yang memerintah pada tahun 1776-1803.
Kawasan pelataran di depan Benteng kuto Besak pun ditata sedemikian rupa oleh pemerintah kota Palembang, menjadi sebuah plaza alias alun-alun yang bisa digunakan wisatawan untuk beraktivitas. Terkadang juga destinasi ini menjadi lokasi penyelanggaraan acara atau festival, dengan panggung hiburan berlatar Sungai Musi dan Jembatan Ampera yang memesona.
Suasana senja dari Plaza BKB (Wahyu/detikTravel)
Saat malam tiba, biasanya kawasan Plaza Benteng Kuto Besak dipenuhi oleh pedagang pasar malam yang menjajakan dagangannya. Traveler bisa berburu kuliner khas di sini, berupa pempek, atau pun aneka jenis kuliner kaki lima lainnya yang tak kalah lezat.
Lebih asyiknya lagi kalau makan malamnya di atas kapal restoran terapung milik warga. Suasana akan terasa lebih dramatis karena cahaya dari deretan lampu-lampu taman menciptakan refleksi warna kuning pada permukaan sungai. Dijamin beda!
Tanggal 9 Maret 2016 tentu bakal jadi hari yang berbeda. Wisatawan bisa dipastikan sudah berada di Plaza Benteng Kuto Besak untuk menonton gerhana. Anda bisa ikut bergabung dengan mereka!
Restoran terapung (Wahyu/detikTravel) (rdy/fay)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan