Setiap tahunnya masyarakat Tionghoa yang ada di Singkawang rutin merayakan Festival Cap Go Meh yang dinanti banyak orang. Selain memiliki acara parade liong atau naga, perayaan di Singkawang juga diramaikan oleh pertunjukan pawai Tatung yang menunjukkan ilmu debus atau kebal.
Dihimpun oleh detikTravel, Kamis (25/2/2016) tradisi unik itu diselenggarakan pada hari ke-15 setelah perayaan Tahun Baru Imlek sebagai penutup dari rangkaian acara. Untuk tahun ini perayaannya telah dilangsungkan di Jalan Kalimantan dan berakhir di Jalan Niaga pada Senin kemarin (22/2). Tapi walau telah usai, tidak ada salahnya untuk mengenal para Tatung yang terkenal sakti mandraguna.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Suatu waktu, tersebar wabah penyakit di perkampungan-perkampungan itu. Karena saat itu belum ada pengobatan modern, maka kemudian warga mengadakan ritual tolak bala yang dalam bahasa Hakka disebut Ta Ciau. Sejak saat itulah, ritual tersebut terus menerus dilakukan tiap tahun.
Secara makna, inti dari ritual Pawai Tatung adalah untuk mengusir roh-roh jahat dari seluruh penjuru kota. Para tatung atau orang sakti yang dipilih mengalami trance atau dimasuki roh leluhur mereka. Para pelakunya pun adalah orang keturunan Dayak-Tionghoa.
Dalam posisi kerasukan, para tatung mempertunjukkan ilmu kesaktiannya seperti pipi ditusuk sampai tembus, kebal senjata tajam, mengupas kelapa dengan gigi dan aksi mendebarkan lainnya. Antara mengagumkan atau ngeri!
![]() |
Namun walau begitu, Pawai tatung itu disambut para pengunjung dengan berbagai reaksi. Ada yang bertepuk tangan dan tertawa, tapi tak sedikit yang memalingkan wajah karena ngeri. Tentunya orangtua dihimbau untuk menyertai anaknya jika ingin melihat tradisi Cap Go Meh di Singkawang.
Apabila penasaran, cobalah datang ke Singkawang tahun depan untuk melihat Pawai Tatung. Catat dulu di agenda Anda! (rdy/fay)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!