Palembang sejak lama dikenal dengan kerajinan kain songketnya yang memiliki motif khas. Aneka motif cantik ini tercipta akibat akulturasi kebudayaan Melayu, Arab dan Tiongkok yang terjadi di masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya.
Sampai sekarang, kain songket dikenal sebagai suvenir yang mesti dibawa sepulang dari Palembang. Termasuk bagi Anda, para pemburu momen Gerhana Matahari Total yang akan terjadi pada tanggal 9 Maret atau sekitar 2 pekan lagi dari sekarang.
Aneka kain songket yang sudah jadi kemeja (Wahyu/detikTravel)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, jika traveler sudah mendapat prediksi waktu puncak gerhana, maka jangan buru-buru pulang dari Palembang. Cobalah berkeliling kota memanfaatkan jeda waktu yang ada untuk berburu oleh-oleh kain songket asli sini.
detikTravel sempat berkunjung ke Palembang beberapa waktu yang lalu untuk melihat pusat kerajinan kain songket di sana. Salah satunya bernama Fikri Collection yang terletak di Jalan Ki Ronggo Wirosentiko 500, Palembang. Di toko ini, traveler bisa berburu kain songkt asli Palembang dengan aneka motif yang kaya.
Fikri Collection di Palembang (Wahyu/detikTravel)
Toko ini termasuk yang populer dan sering dikunjungi oleh ibu-ibu pejabat, termasuk istri mantan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa, yaitu Ibu Okke Rajasa. Beberapa artis ibukota juga tercatat pernah mampir ke sini. Itu berdasarkan penuturan pemandu yang menemani detikTravel berkeliling.
Selain bisa berbelanja aneka kain songket bermotif cantik, ada yang spesial saat traveler berkeliling di sana. Traveler akan diperlihatkan koleksi kain songket yang sangat langka, kain ini berusia 100 tahun lebih. Harganya pun tak tanggung-tanggung, mencapai Rp 45 juta per meternya. Wow!
"Yang ini, usianya sudah 100 tahun lebih. Harganya Rp 45 Juta. Ini mahal karena ada benang emasnya dan usianya sudah sangat tua," ujar Reyvi, pemandu yang menemani detikTravel berkeliling.
Kain songket asli Palembang berusia 100 tahun (Wahyu/detikTravel)
Selain kain songket yang berusia 100 tahun ini, ada pula kain songket yang usianya sedikit lebih muda, yaitu sekitar 60 tahun-an. Kalau kain songket yang berusia 60 tahun, harganya sedikit lebih murah, yaitu sekitar Rp 35 juta per meter.
"Karena usia kainnya sudah tua, ada bolong-bolongnya sedikit karena rayap. Tetapi ini masih bisa dipakai, biasanya ada yang beli cuma buat koleksi," tambah Reyvi.
Kain-kain songket berusia tua dan langka tersebut disimpan dalam sebuah lemari kaca agar tetap awet. Koleksi inilah yang bisa traveler lihat saat liburan ke Palembang untuk menyaksikan fenomena Gerhana Matahari Total. Ayo, jangan sampai ketinggalan!
Kain songket berusia 60 tahun (Wahyu/detikTravel) (sst/sst)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan