Menemukan Cinta Ala Eat, Pray, Love di Bali

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Wisata Syuting Film

Menemukan Cinta Ala Eat, Pray, Love di Bali

Kurnia Yustiana - detikTravel
Kamis, 28 Apr 2016 08:30 WIB
Foto: Julia Robert di rumah Ketut Liyer (Twitter)
Badung - Bali menjadi lokasi Julia Robert menemukan cinta di film Eat, Pray, Love. Kalau mau napak tilas pencarian makna cinta seperti Julia Robert, yuk datangi tempat berikut ini.

Film Eat, Pray, Love sempat meledak di pasaran pada 2010 lalu. Film itu diangkat dari novel dengan judul yang sama, tentang perjalanan hidup seorang novelis bernama Elizabeth Gilbert yang diperankan oleh Julia Robert.

Julia Robert diceritakan berkelana ke beberapa negara untuk mencari ketengan hidup. Salah satu negara yang ia kunjungi adalah Indonesia, tepatnya di Bali. Aneka objek wisata di Bali pun semakin terkenal setelah menjadi lokasi syuting film yang meraup keuntungan jutaan dolar ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Traveler yang ingin berpetualang, mencari ketenangan dan makna cinta di Bali seperti Julia Robert, langsung saja rencanakan liburan dan datangi aneka lokasi syuting Eat, Pray, Love. Dirangkum detikTravel, Kamis (27/4/2016), berikut 4 lokasi syuting Eat, Pray, Love yang asyik dikunjungi:

1. Pantai Padang-padang

Sebelum Eat, Pray, Love tayang, tak banyak turis yang tahu tentang Pantai Padang-padang. Pantai tersebut letaknya di Pecatu, Kabupaten Badung, Bali. Keindahannya tak kalah dengan pantai di Bali lainnya.

Di dalam film, Julia Robert berenang dan bersantai menikmati air yang jernih serta pasir pantai putih. Posisi pantai yang ada di balik tebing menambah kesan suasana tenang di sana.

Setelah film itu ke luar, dan tentunya scene di Pantai Padang-padang ditonton jutaan pasang mata, pengunjung pantai jadi makin ramai. Para penonton Eat, Pray, Love bisa jadi penasaran dan ingin datang langsung menikmati keindahan sambil berenang di pantai.

Selain berenang, turis juga bisa sekadar berjemur, membaca buku di tepian ataupun surfing menantang ombak. Di sini ombaknya memang pas sekali untuk surfing.

2. Ubud

Bergeser ke Kabupaten Gianyar, ada Ubud yang jadi lokasi syuting. Tentu saja, areal persawahan Ubud yang terkenal masuk sebagai salah satu lokasi pengambilan gambar Eat, Pray, Love. Julia Robert asyik bersepeda di antara sawah-sawah yang menghijau, ditemani hembusan angin sejuk di sana.

Selain itu, Pasar Ubud juga dipakai untuk syuting. Pasar tradisional ini areanya tergolong bersih dan asyik buat sekadar window shopping atau langsung belanja. Aneka tas serta suvenir khas Bali bisa ditemukan di sini.

3. Monkey forest

Masih di sekitar Ubud, Monkey Forest juga tak terlewat untuk jadi tempat syuting film. Di dalam film dan bukunya, Julia Robert selalu lewat Monkey Forest kalau sedang bersepeda.

Buat traveler yang tidak takut didekati monyet, wisata ke Monkey Forest bisa jadi pengalaman seru. Monyet dianggap sebagai binatang yang dihormati masyarakat Hindu, sehingga di dalam hutan banyak monyet yang berkeliaran bebas. Tak ada yang diikat, apalagi dikerangkeng.

Pengunjung harus berhati-hati selama berkunjung. Terkadang monyet di sini cukup nakal. Janganlah memakai perhiasan atau barang lain yang mengundang perhatian monyet, untuk menghindari hal yang tak diinginkan.

Lokasi hutan juga termasuk tempat yang disakralkan. Dibangun Pura Dalem Agung Padangtegal dan satu pura lain sebagai tempat kremasi. Upacara keagamaan pun tak jarang dilakukan di Monkey Forest.

4. Rumah Ketut Liyer

Di Jalan Raya Pengosekan, Ubud, berdiri rumah Ketut Liyer. Nama Ketut Liyer semakin terkenal setelah dirinya muncul di film Eat, Pray Love. Dia adalah seorang guru spritual yang mengubah hidup dari tokoh yang diperankan Julia Robert.

Sejak film meledak di pasaran, rumah Ketut Liyer pun ramai dikunjungi turis yang kebanyakan wanita usia 20-40 tahun. Para wanita itu datang untuk mendengar nasihat dari sang guru spiritual yang tersohor.

Biasanya rumah Ketut Liyer sudah ramai sejak jam 08.00 WITA. Padahal praktek baru buka sekitar pukul 09.00 WITA. Sebaiknya kamu datang lebih pagi agar tak mendapat antrean di nomor buntut.

Saat tiba giliran diramal, beliau akan menilik wajah dengan seksama dan memaparkan kepribadian kamu. Kemudian garis telapak tangan dipaparkan satu per satu, berlanjut ke lengan hingga tengkuk. Untuk tengkuk ini, menurut Ketut Liyer ada ciri khasnya masing-masing untuk setiap orang dan itu bisa menjadi bahan ramalannya.

Sesi ramalan berlangsung dengan santai, diiringi candaan sang guru yang bisa membuat kamu tertawa renyah. Di penghujung sesi, kamu akan mendapat wejangan yang berguna bagi kehidupan dari Ketut Liyer. Pastinya, momen spiritual bersama sang guru akan jadi hal yang tak terlupakan selama kunjungan ke Bali. (krn/fay)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Wisata Syuting Film
Wisata Syuting Film
17 Konten
Ada banyak alasan kenapa orang pergi ke sebuah destinasi. Salah satunya karena tempat itu muncul dalam film dan wisatawan ingin membuktikan keindahannya.
Artikel Selanjutnya
Hide Ads