Dalam penelusuran detikTravel dari berbagai sumber, Kamis (26/5/2016) terdapat 7 jenis tarsius di Indonesia yakni Tarsius syrichta, Tarsius bancanus, Tarsius tarsier, Tarsius dentatus, Tarsius lariang, Tarsius pelengensis, Tarsius sangirensis, Tarsius tumpara dan Tarsius pumilus. Habitatnya menyebar di Pulau Sumatera (khususnya Bangka Belitung), Pulau Kalimantan dan Sulawesi.
Hewan ini termasuk binatang yang dilindungi oleh negara. Status konservasinya sendiri menurut IUCN (International Union for the Conservation of Nature) termasuk vulnerable alias rentan untuk punah. Bentuknya yang menggemaskan dan kecil kerap diburu oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab.
Mari kita mengenal tarsius lebih dekat. Hewan yang masuk dalam kategori primata terkecil di dunia ini sungguh unik, dilihat dari bentuk wajahnya saja sungguh lucu. Matanya besar atau belo dan telinganya lebar, mirip sebuah topeng.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain bentuk tubuhnya, keunikan tarsius sudah pasti ada pada matanya. Usut punya usut, ternyata ukuran mata tarsius lebih besar dibanding otaknya. Mata tarsius pun digunakan untuk melihat dengan tajam di kegelapan malam. Sebab, hewan berbulu abu-abu dan merah ini masuk dalam golongan hewan nokturnal, yang artinya lebih aktif di malam hari.
Kepala tarsius juga memiliki keunikan. Kepalanya dapat berputar 180 derajat untuk memperhatikan kondisi sekitar. Ditambah dengan telinga yang mampu mendeteksi gerak-gerik hewan lainnya, akan membuat tarsius lebih mudah berburu mangsanya dan bertahan hidup.
Apa saja makanan tarsius? Tarsius memakan serangga seperti kecoa dan jangkrik hingga burung dan ular yang ukurannya kecil. Tarsius menandakan wilayah kekuasaan mereka dengan urin dan disebut juga sebagai hewan yang setia terhadap pasangannya.
Pertanyaan selanjutnya adalah, di mana kita bisa melihat hewan yang menggemaskan ini? Kalau di kalimantan, habitatnya masih di alam liar dan jauh dari pemukiman manusia. Untuk di Bangka Belitung, tempat untuk melihatnya ada di kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten Belitung Timur.
Di dalam kantor dinas tersebut, dibuat kebun binatang mini. Salah satu satwa penghuninya adalah tarsius yang warna bulunya kecokelatan. Pihak dinas pariwisata setempat memang ingin mengubah kantornya sebagai tempat yang menyenangkan untuk dikunjungi wisatawan. Silakan baca cerita selengkapnya di sini.
Kemudian untuk di Sulawesi ada di beberapa tempat seperti, Taman Nasional Bantimurung di Sulawesi Selatan, Cagar Alam Gunung Tangkoko Batuangus dan Taman Margasatwa Tandurusa di Bitung, Sulawesi Utara. Beberapa tarsius dimasukkan dalam kandang untuk dirawat dan dilestarikan.
Karena tarsius adalah hewan yang aktif di malam hari, maka jika kita siang-siang melihatnya mereka hanya diam saja. Tidak banyak gerak dan sering menutup matanya. Namun tak mengapa, rasanya melihat si mata belo yang menggemaskan ini dari dekat sudah jadi pengalaman tak terlupakan. (aff/shf)
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour