Wisata religi ke Masjid Agung Demak di Demak, Jawa Tengah akan semakin lengkap dengan mengunjungi museumnya. Museum Masjid Agung Demak terletak persis di sebelah masjid yang dibangun para Wali Songo itu. detikTravel bertandang ke museum bernuansa Islam ini beberapa waktu lalu.
Berbagai koleksi bersejarah terkait Masjid Agung Demak serta Kesultanan Demak ada dalam museum. Bangunannya memang tidak terlalu besar, hanya sekitar 4x4 meter. Tapi cukup untuk memajang aneka koleksi penting, seperti benda-benda peninggalan Wali Songo yang bisa dibilang koleksi utama dalam museum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk soko tatal buatan Sunan Kalijaga, maksudnya adalah serpihan kayu yang disambung menjadi satu. Kumpulan kayu yang disusun menjadi sebuah tiang kokoh ini disebut juga sebagai lambang persatuan.
Nah, keempat soko guru termasuk soko tatal yang menyangga masjid ketika pertama kali didirikan mengalami keropos dan rapuh setelah bertahun-tahun. Bagian yang mulai rapuh dipotong dan digantikan dengan yang baru, di mana tiang yang baru itu bisa dilihat menyangga masjid di bagian tengahnya.
Sedangkan potongannya yang rapuh itulah yang diletakkan di museum. Ada beberapa potongan panjang dan pendek yang dipajang di tengah museum dengan pagar kaca di sekelilingnya. Salah satunya potongan soko guru Sunan Gunung Jati dengan panjang sekitar 100 cm.
Koleksi lainnya yang tak kalah menarik adalah pintu bledeg atau pintu petir yang asli buatan Ki Ageng Selo. Dulu, pintu bledeg menjadi salah satu pintu di Masjid Agung Demak.
Dinamakan beledeg karena konon pembuat pintu itu bisa menangkal petir, dan pintu kayu jati ini pun dapat berfungsi sebagai penangkal petir. Sama seperti soko guru, pintu bledeg juga diberi pelindung kaca di bagian depannya.
Selain itu wisatawan juga bisa melihat koleksi lain di museum, seperti bedug Wali abad XV, kentongan, gentong Putri Campa, foto-foto yang menggambarkan sejarah pembangunan masjid dan masih banyak lagi. Koleksi museum semua masih tampak terawat.
Kalau tertarik berkunjung, silakan datang setiap hari Sabtu sampai Kamis sekitar pukul 08.00-16.00 WIB. Traveler yang ingin memotret koleksinya sebaiknya izin dulu dengan petugas museum. Karena memang tak boleh sembarangan memotret ataupun merekam di dalam museum.
(krn/fay)
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Skandal 'Miss Golf' Gemparkan Thailand, Biksu-biksu Diperas Pakai Video Seks