Sempat ramai karena film '5 Cm', kini Gunung Semeru di Jawa Timur ini sudah tidak seramai beberapa tahun sebelumya. Traveler pun bisa lebih nyaman naik ke gunung ini usai libur Lebaran.
Dengan puncak yang bernama Mahameru, inilah gunung tertinggi di Pulau Jawa, dan gunung berapi tertinggi ketiga di Indonesia. Ketinggianya mencapai 3.676 mdpl.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rutenya, dari Malang menuju Desa Tumpang lalu naik truk atau pickup untuk sampai ke Ranu Pane. Setelah melewati gerbang Ranu pane, di sinilah pendakian dimulai. Jalur landai dengan perkebunan penduduk di kiri kanannya menjadi permulaan pendakian.
Dilanjutkan dengan lereng bukit dengan alang-alang dan pohon-pohon. Tak lama, sampailah di pos satu Watu Rejeng. Di sini ada barisan batuan yang menyerupai tebing dengan pemandangan hutan cemara dan pinus nan indah.
Pos 1 sampai 2 masih tergolong landai. Ketika sampai di pos 3, barulah tantangan dimulai. Ada tanjakan curam di pos 3 yang akan menguras energi kamu. Nah, setelah rute yang melelahkan, ada pos 4 dengan Danau Ranu Kumbolo yang cantik.
Inilah permata di pendakian Semeru. Kalau di Rinjani ada Segara Anak, di sini ada Ranu Kumbolo. Banyak pendaki membangun tenda untuk beristirahat barang semalam. Keindahan Danau Ranu Kumbolo membuat siapa saja jatuh cinta.
Pemandangan paling magis tercipta pada pagi hari. Danau di ketinggian 2.400 mdpl ini menjadi latar munculnya sunrise. Luar biasa indah!
Setelah puas menikmati cantiknya Ranu Kumbolo, saatnya kembali ke jalur yang menantang. Di depan Ranu Kumbolo, ada tanjakan miring bernama Tanjakan Cinta. Selesai dari sana, ada lagi satu yang cantik yaitu savana Oro-oro Ombo. Jika beruntung, kamu bisa melihat hamparan bunga ungu di sepanjang lembah tersebut.
Melangkah lebih jauh, sampailah di Cemoro Kandang dengan ketinggian 2.500 mdpl. Rute yang disajikan adalah hutan cemara nan indah. Nikmati pemandangan ini sebelum menuju Pos Kalimati yang menjadi pemberhentian terakhir sebelum naik ke Puncak Mahameru.
Butuh kehati-hatian tinggi untuk mencapai Puncak Mahameru. Karena treknya pasir kasar yang sering merosot saat diinjak. Paling pas mendaki puncak ini sebelum mentari terbit. Salah satu alasannya adalah karena trek pasir ini lebih panas jika mentari sudah meninggi di kepala.
Biasanya, pendaki akan melewati trek ini sebelum subuh. Sehingga bisa melewatkan momen sunrise di puncaknya.
Sesampai di puncak, segala kelelahan akan terbayar dengan pemandangan indah di sana. Hamparan awan dan mentari pagi seakan menyambut keberhasilan kamu. Tertarik naik ke Semeru? (shf/fay)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!