Setelah wisata malam Monas diresmikan oleh Ahok pada awal bulan April 2016 lalu, kini traveler bisa melihat wajah Jakarta saat malam hari dari puncak landmark kenamaan ibukota. Jadi tidak terbatas pada pagi hingga sore hari saja.
Besar di Jakarta, saya yang belum pernah naik ke puncak Monas pun sudah lama mengidam-idamkan untuk naik ke atas puncaknya. Ide itu pun akhirnya terealisasi pada Selasa kemarin (30/8/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berhubung hari itu hujan lebat, saya pun menunggu hujan reda dan tiba di area Monas sekitar pukul 20.00 WIB. Beruntung, keramaian pun tidak tampak akibat hujan deras yang mendera Jakarta.
![]() |
Di konter tiket, Anda pun diminta untuk membayar tiket lebih dulu. Tidak malah, hanya Rp 5 ribu untuk orang dewasa, Rp 3 ribu untuk pelajar dan Rp 2 ribu untuk anak-anak. Tapi perlu diingat, harga itu hanya untuk tiket naik ke kaki cawan.
Setelah mencapai kaki cawan Monas, traveler pun perlu membeli tiket terusan untuk naik ke puncak tugu Monas. Lokasi konter tiketnya persis berada di salah satu cawan Monas. Harga tiket terusannya adalah Rp 10 ribu untuk dewasa, Rp 5 ribu untuk pelajar dan Rp 2 ribu untuk anak-anak.
Usai dengan segala prosedur, Anda tinggal melangkah ke area lift dan antre sejenak. Untungnya saat itu tidak ramai, sehingga saya tidak perlu menunggu lama untuk menuju puncak Monas.
![]() |
Dengan mata telanjang, tampak aneka gedung pencakar langit hingga mall dan sejumlah rumah ibadah di Jakarta. Yang paling jelas adalah Masjid Istiqlal, Gereja Katedral serta Stasiun Gambir yang berada persis di bawah.
Sisa hujan sore pun berubah menjadi kabut tipis yang menyelimuti Jakarta. Sekilas mengingatkan akan kota kelam 'Gotham' yang menjadi setting dari kisah fiksi Batman. Lampu dari jalanan dan gedung pencakar langit pun semakin menambah kesan temaram.
![]() |
Selain pembatas, terdapat juga sejumlah teropong permanen yang bisa dipakai oleh para traveler. Saya pun mencoba salah satu fasilitas teropong, yang sayangnya tidak berfungsi. Entah teropong itu butuh koin atau bagaimana, tapi tidak berfungsi. Sayang sekali.
Puas berfoto dan melihat indahnya Jakarta saat malam hari, saya pun segera kembali turun dengan lift yang sama. Petugas pun segera menekan lift dan menurunkan penumpang lift ke cawan Monas.
![]() |
Sambil menghirup udara Monas yang dingin kala itu, saya pun mengagumi keindahan landmark nomor satu Indonesia dengan begitu khidmat. Tak begitu lama, suara dari pengeras yang menandai waktu tutup terpaksa mengakhiri kunjungan saya ke Monas.
Tercapai sudah satu hal yang telah saya idam-idamkan sejak dahulu, yakni melihat indahnya Jakarta malam hari dari puncak Monas. Saya pun pulang tanpa penyesalan.
![]() |
Komentar Terbanyak
Wisatawan Bekasi Dicegat Akamsi Cianjur, Pemkab Jamin Wisata Aman dan Nyaman
Tak Lagi Jadi Menkeu, Sri Mulyani Sibuk Liburan ke Yogya
Pesawat Delay, Penumpang Berjoget Bareng di Ruang Tunggu Bandara