Konon dari Dewi, Ini Awal Mula Peradaban Surga Kecil di Probolinggo

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Konon dari Dewi, Ini Awal Mula Peradaban Surga Kecil di Probolinggo

M. Rofiq - detikTravel
Sabtu, 24 Des 2016 14:50 WIB
Foto: M. Rofiq
Probolinggo - Tiris disebut-sebut sebagai surga Probolinggo, masyarakat percaya peradabannya berawal dari seorang Dewi bernama Rengganis.

Tiris memiliki mitologi sejarah Dewi Rengganis yang konon ceritanya berkedudukan di sepanjang lereng Pegunungan Argopuro. Bukti cerita ini dapat dijumpai dengan adanya Candi Kedaton di Desa Andung Biru.

"Kita bisa membacanya lewat relief yang ada di kaki candi tersebut," ungkapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di mana pada masa kerajaan Majapahit tahun 1293 M, wilayah Tiris pada masa itu masuk dalam kekuasaan Keraton Lamajang yang dipimpin oleh Prabu Minak Koncar. Pada masa inilah Bumi Tiris mulai dirambah oleh penebang kayu atau perambah hutan dari Desa Ganding (kini Desa Gading Kecamatan Gading) dan Desa Pajarakan.

Perambah hutan kala itu mulai membuat pemukiman kecil sebagai tempat persinggahan yang bernama Kedaton. Lama-kelamaan pemukiman itu mulai ramai dihuni oleh orang.

Para perambah hutan juga membuat pemukiman di sekitar danau atau ranu yang belum ada namanya. Baru setelah dikunjungi oleh Prabu Hayam Wuruk dalam ekspedisinya pada Kamis Pahing tertanggal Raspati Jenar atau 4 September 1359 M, lalu diberi nama Ranu Segara (kini Ranu Segaran).

"Bahkan jauh sebelumnya, yakni pada masa Kerajaan Singosari tahun 1222 M, hutan belantara yang berada di antara Pegunungan Hyang (Argopuro) dan Gunung Puji (Gunung Lemongan) menjadi tempat bertapanya Ken Arok. Raja yang bergelar Prabu Sang Amurwa Bumi tersebut bertapa ketika masih belum menjadi raja Singosari," timpal Abdul Rahman, penulis buku Catatan Perjalanan Memungut Serpihan Sejarah.

Selain mempunyai destinasi wisata sarat mitologi yang sangat menakjubkan, pada saat musim buah di sepanjang jalan Tiris, wisatawan akan menemui banyak penjual aneka buah. Semisal durian, alpukat, rambutan, pisang dan manggis lokal Tiris. Harganya lumayan murah. Selain membantu warga lokal, lumayan juga sebagai hidangan penutup mulut.

(bnl/bnl)

Hide Ads