Tepat subuh pagi tadi, Jumat (14/4/2017) keramaian sudah tampak di puncak Candi Borobudur. Bertepatan dengan Hari Raya Jumat Agung, tak sedikit traveler yang rela bangun pagi untuk melihat cantiknya sunrise dari puncak candi Buddha terbesar di dunia ini.
"Hari ini rada ramai, ada sekitar 200 orang tadi," ujar penjaga tiket Hotel Manohara pada detikTravel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Melangkahkan kaki di bawah Candi Borobudur, sudah tampak keramaian di Puncak Borobudur. Tepat seperti apa yang dikatakan oleh penjual tiket Hotel Manohara pada detikTravel. Setibanya di puncak, tampak dominasi turis mancanegara ketimbang turis lokal. Hal itu pun mudah diketahui dari penampilan fisik dan bahasa yang dikumandangkan.
Walau datang dari berbagai negara berbeda, mereka pun datang dengan satu tujuan yang sama untuk melihat sunrise. Spot-spot strategis yang menghadap matahari pun tampak sudah terisi oleh traveler hingga tripod. Agaknya semua tidak mau ketinggalan untuk mengabadikan cantiknya sunrise dari puncak Borobudur.
Adapun pagi ini traveler harus dibuat bersabar. Kabut dan awan yang tebal membuat traveler harus menunggu lebih lama sebelum dapat menyaksikan sang surya. Namun sekitar pukul 06.30 WIB, sang surya mulai menunjukkan pendarnya dengan malu-malu. Sontak semua kamera dan pandangan traveler langsung tertuju pada satu titik yang sama.
"Bagus, sedikit mendung di awal tapi tidak apa," ujar traveler asal Australia, Trench.
![]() |
Selain Trench, seorang turis asal Belanda bernama Wessel juga dibuat kagum oleh indahnya sunrise Borobudur. Wessel yang baru kali pertama liburan ke Indonesia berbagi tips, bahwa ia sedikit turun dari area puncak agar lebih dapat menikmati suasana yang lebih tenang.
"Bagus, tadi saya sedikit turun dari puncak, melihat pemandangan yang sama dengan suasana yang lebih tenang," ujar Wessel.
Namun lain dengan Trench dan Wessel, seorang turis asal Thailand yang datang bersama bibinya mengaku sedikit kecewa. Bukan karena keramaian yang ada, melainkan karena kabut dan awan mendung yang sempat terjadi di pagi hari.
"Ini kali pertama ke Indoenesia, sayang sedikit mendung tadi," ujar Kim.
Walau sedikit mendung di awal, tapi setidaknya sunrise yang muncul berhasil mengobati kekecewaan para traveler. Ya, sunrise Borobudur memang selalu memukau siapa pun yang melihatnya. (rdy/wsw)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan