Sebelum Jelajahi Sangiran, Icipi Soto Segeer Dulu Buat Sarapan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pesona Jawa Tengah

Sebelum Jelajahi Sangiran, Icipi Soto Segeer Dulu Buat Sarapan

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Jumat, 21 Apr 2017 08:10 WIB
Foto: Seporsi Soto Segeer Hj Fatimah untuk sarapan di Solo (Wahyu/detikTravel)
Boyolali - Sebelum menjelajahi kawasan Sangiran, ada baiknya traveler mengisi perut terlebih dahulu untuk sarapan. Soto Segeer Hj Fatimah di Solo bisa jadi pilihan.

Ya, bukan salah ketik atau typo, nama destinasi wisata kuliner di Solo satu ini memang Soto Segeer Hj Fatimah. Kata Segeer-nya pakai 2 buah huruf E. Mungkin itu sebagai penekanan dan makin menegaskan, bahwa rasa dari soto yang dijual di tempat ini sungguh segar dan sedap.

detikTravel bersama beberapa rekan media dari Jakarta mampir ke warung makan Soto Segeer Hj Fatimah pada Kamis (20/4/2017) pagi untuk menikmati menu sarapan sebelum menjelajah kawasan Purbakala Sangiran. Belum genap pukul 09.00 pagi, warung ini sudah dipenuhi oleh pengunjung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belum masuk ke dalam warung saja, motor-motor sudah berjejer memenuhi tempat parkir. Mobil kami pun sampai terpaksa harus parkir di bangunan tempat les yang berada di seberang warung makan ini.

Melangkahkan kaki ke dalam warung, suasana ramai makin menjadi. Hampir setiap bangku sudah diduduki oleh pengunjung. Beruntung kami kebagian tempat duduk, meski cukup menyempil di sebelah sudut kanan warung.

"Soto ayam 4, minumnya teh anget 2, es jeruk 2," pekik salah seorang karyawan warung, hingga seisi ruangan bisa mendengarnya.

Kalau mendengat teriakan-teriakan seperti itu, anggap saja sudah biasa, karena memang begitulah cara para karyawan berkomunikasi. Para peracik soto yang berada di bagian depan, akan dengan sigap menyiapkan pesanan. Sedangkan, pelayan yang lain tak kalah sigap mengantar pesanan, berikut juga minumnya.

Di warung Soto Segeer Hj Fatimah, ada 2 varian soto yang bisa dipilih, yaitu soto ayam dan soto daging sapi. Saya sendiri memilih soto ayam, karena sedang tidak selera dengan daging sapi.

Soto di warung makan ini disajikan dalam mangkok berukuran kecil. Nasi biasanya sudah dimasukkan ke dalam mangkok, tapi Anda bisa meminta pelayan untuk membuatnya dipisah.

Dalam mangkok soto, terlihat taburan bawang goreng, daun seledri, bihun, potongan daginng ayam, serta bihun. Tak perlu waktu lama, saya langsung menyicip rasa soto ini.

Benar saja, sesuai dengan namanya. Rasa soto ini sangat segar! Sukar diungkapkan dengan kata, rasa kaldunya terasa begitu pas. Ditambahkan 2 sendok kecil sambal, serta sedikit saja kecap manis, soto ini makin sempurna rasanya!

Selain sambal, garam, dan kecap di setiap meja makan, sudah tersaji aneka hidangan tambahan untuk teman makan soto yang bisa diambil sesuka hati oleh traveler. Dari mulai sate udang, sate daging sapi, sate jeroan, sate otak, sate telur puyuh, tempe mendoan, tempe goreng, sampai tempe kacang merah, semuanya ada.

Sebut saja apa yang traveler mau, niscaya tersedia di meja. Belum lagi berbagai jenis kerupuk. Ah, jadi ingin nambah terus dan menyicipi semuanya!

Warung yang dulunya bernama Warung Soto Mbok Giyem ini memang setiap hari selalu dipadati pengunjung. Kamu bisa mendatangi alamat Jl Bhayangkara, Tipes, Serangen, Solo untuk membuktikan sendiri kebenarannya.

Apalagi harganya yang cukup murah dan sangat terjangkau oleh kantong. Kami sarapan berlima, hanya habis Rp 79.500 saja. Itu pun sudah termasuk beberapa gelas minum teh hangat hingga es jeruk, serta beberapa potong tempe, dan juga beberapa jenis tusuk sate.

Jika dihitung-hitung, masing-masing orang menghabiskan tak lebih dari Rp 16 ribu untuk sekali sarapan kenyang. Murah meriah bukan? Warung Soto Segeer Hj Fatimah buka dari sekitar 05.30 pagi sampai 21.00 WIB malam. (wsw/aff)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Pesona Jawa Tengah
Pesona Jawa Tengah
32 Konten
Jawa Tengah punya banyak destinasi wisata. detikTravel akan mengulasnya untuk kamu dan bersiaplah untuk traveling ke Jawa Tengah. Bukan cuma Candi Borobudur saja lho!
Artikel Selanjutnya
Hide Ads