Kebanyakan pasar tradisional bertempat di daratan, namun tidak dengan Banjarmasin. Ada pasar tradisional yang bisa dibilang terapung karena lokasinya di sungai, di mana proses jual beli berlangsung di atas kapal klotok.
Ada beberapa pasar terapung Banjarmasin. Salah satu yang legendaris dan populer adalah pasar terapung Lok Baintan di Sungai Martapura. detikTravel berkunjung ke sana beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Kala matahari belum bersinar, para pemilik kapal sudah siap di perahunya menanti wisatawan tiba. Kami menaiki kapal klotok milik Badrudin. Ia mengatakan memang biasanya sejak subuh mulai banyak wisatawan berdatangan untuk naik kapal menuju pasar.
"Soalnya kalau kesiangan sudah bubar. Pasar jam 5.30 Wita sudah kumpul, jam 8.00 atau 8.30 Wita sudah bubar," ujar pria yang akrab disapa Ibad itu.
Ia pun membawa kapal klotok perlahan menuju Lok Baintan. Perjalanan memakan waktu sekitar 40 menit menyusuri Sungai Martapura. Mentari mulai bersinar cerah saat kami hampir tiba di pasar. Sepanjang perjalanan, pemandangannya adalah sungai yang tenang dan kehidupan masyarakat yang hidup di tepian.
Tak terasa kapal klotok telah tiba di pasar terapung Lok Baintan. Para pedagang tampak ramai pagi itu. Puluhan perahu didayung perlahan oleh pedagang yang menjajakan sayuran, buah, kue tradisional, mainan hingga topi purun khas Banjar.
![]() |
"Jeruk Rp 50 ribu 1 keranjang, dapat keranjangnya. Jeruk manis bisa dibagi-bagi," ujar wanita itu.
![]() |
Nah, kalau penasaran ingin menjajal naik perahu bareng dengan pedagang pun bisa. Sejumlah perahu memang hanya diduduki sendiri oleh pedagang jadi masih ada sisa satu spot di ujung kapal untuk pengunjung yang mau ikut.
Beberapa wisatawan pagi itu tampak asyik ikut mendayung dan berbincang bareng sang pedagang di atas kapal, juga sambil memilih barang dagangan yang dijajakan di perahu itu. Saya juga berkesempatan naik perahu bersama Helda.
Awalnya ia memberitahu cara naik perahunya agar tetap seimbang. Perahu mendekat ke kapal klotok dan saya turun perlahan ke atas perahu Helda dan langsung duduk bersila. Setelah aman, Helda mengajak saya berkeliling ke sekitar pasar sambil menawarkan dagangannya.
![]() |
Usai berkeliling dengan Helda, ia mengantar saya kembali ke kapal klotok. Rombongan lainnya yang juga naik perahu bersama pedagang satu per satu sudah mulai kembali ke kapal. Waktu sudah mendekati pukul 08.00 Wita pagi, kami pun bersiap untuk pulang. Sungguh pengalaman tak terlupa berkunjung ke pasar terapung Lok Baintan. (krn/fay)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!