detikTravel mendapat kesempatan untuk berkunjung ke Sabang atas undangan dari Kementerian Pariwisata pekan lalu. Tak hanya menjelajahi alam, detikTravel juga mendatangi sebuah bunker milik Jepang yang dilupakan dan ditinggalkan.
Zaman penjajahan Jepang, Sabang tak hanya dikuasi tapi juga dijadikan sebagai basis kemiliteran. Sebagai pulau perbatasan, Sabang menjadi jalur pertama yang dimasuki oleh negara lain jika ingin merapat ke Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Bunker ini berada di kawasan Gunung Cot Labu. Berada di dataran tinggi dan menghadap ke laut, posisi bunker ini strategis untuk menembaki musuh.
Tiang-tiang pancangnya masih berdiri kokoh. Atapnya yang dicor tebal menimpa badan bunker. Tak jelas apakah bunker ini sengaja dirubuhkan atau memang rubuh sendiri.
"Tak ada yang tahu soal bunker ini, warga sini saja tidak tahu," ujar Anwar, salah seorang warga.
Yang mengejutkan, di bagian dalam bunker masih terdapat meriam yang dulu digunakan oleh Jepang. Meriam ini terongok begitu saja di tangga bunker, dekat dengan kamar persembunyian.
![]() |
Tak hanya satu, ada beberapa ruang pengintaian yang dibangun di sekitar situ. Memiliki jalur berbentuk parit, bunker-bunker ini disembunyikan di dalam tanah.
Parit di sepanjang bunker terbuat dari bongkahan batu besar yang disusun secara rapi. Di ujung-ujungnya juga masih terdapat kawat duri yang jadi perangkap lawan.
![]() |
Di ujung parit terdapat sebuah ruang pertahanan atau semacam kamar bagi para penjaga bunker. Ruanganan tak begitu besar, namun dingin dan lembab karena berada di dalam tanah.
Saat ini, kawasan bunker berada di tanah milik warga yang juga tak tahu kalau di sini ada bunker. Sehingga nasib bunker ini belum bisa dipastikan mau di bawa ke mana. (rdy/rdy)
Komentar Terbanyak
Potret Sri Mulyani Healing di Kota Lama Usai Tak Jadi Menkeu
Keunikan Kontol Kejepit, Jajanan Unik di Pasar Kangen Jogja
Anak Turis Digigit Monyet di Ubud, Ibunya Bayar Suntikan Rabies Rp 69 Juta