Masjid Pertama di Papua, Jangan Kaget Melihatnya

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Masjid Unik Indonesia

Masjid Pertama di Papua, Jangan Kaget Melihatnya

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Kamis, 08 Jun 2017 18:15 WIB
Masjid Wertuer, masjid tertua di Tanah Papua (Dadang Lesmana/ACI)
Fakfak - Traveler perlu tahu, ada satu masjid yang menjadi saksi penyebaran agama Islam di Papua. Inilah Masjid Tua Patimburak, masjid tertua di Tanah Papua.

Agama Islam rupanya punya sejarah yang panjang di Bumi Cendrawasih. Bukti perjalanan panjang agama Islam hingga sampai di Tanah Papua bisa traveler lihat di Masjid Wertuer, di Kampung Patimburak, Distrik Kokas, di sebelah utara Kabupaten Fakfak, Papua Barat.

Dari informasi yang dihimpun detikTravel, Kamis (8/6/2017), Masjid Wertuer ini diperkirakan dibangun pada sekitar tahun 1870. Jika dihitung-hitung, sekarang usianya sudah mencapai 147 Tahun. Usia masjid ini jauh lebih tua dari usia Republik Indonesia berdiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BACA JUGA: Bukan Wallpaper Komputer, Ini Hutan Merauke

Masjid Wertuer didirikan oleh seorang imam bernama Abuhari Kilian. Dia berasal dari Kesultanan Ternate dan mendapat tugas untuk menyebarkan Islam ke tanah Papua.

Masjid ini pun pun diklaim sebagai 'Masjid Tertua di Papua'. Meski usianya sudah menembus seratus tahun lebih, namun bangunan masjid ini masih dengan kokoh tetap berdiri.

 Masjid Wertuer, Masjid Tertua di Papua (Dadang Lesmana/ACI) Masjid Wertuer, Masjid Tertua di Papua (Dadang Lesmana/ACI) Foto: (Dadang Lesmana/ACI)
Kata 'Wertuer' yang melekat menjadi nama masjid sendiri, menurut bahasa lokal setempat memiliki arti 'Yang Paling Tua'. Namun, tak ada literatur yang menyebutkan makna pasti dari kata tersebut. Ada pula sumber lain yang mengartikan 'Wertuer' sebagai muara air, merujuk pada lokasi masjid yang terletak di dekat muara sungai.

Jika diperhatikan dari kejauhan, kubah Masjid Tua Patimburak mirip dengan kubah mirip gereja-gereja di Eropa pada masa lampau. Atapnya berupa seng seperti rumah-rumah di Papua dan berwarna hijau, merah dan kuning.

BACA JUGA: Video Melihat Kanguru Papua Lebih Dekat

Dari segi arsitektur, Masjid Wertuer penuh dengan filosofi. Bangunannya yang khas berbentuk segi enam melambangkan Rukun Iman, sebagai pondasi dalam beragama. Sedangkan alas kubahnya yang bersegi delapan melambangkan 8 arah mata angin. Dengan satu arah mata angin ditandai sebagai Mihrab, merujuk pada kiblat sebagai arah salat.

Bangunan masjid sendiri kabarnya sudah mengalami beberapa kali renovasi, namun dengan tidak mengubah bentuk asli masjid. Bedug penanda salat yang usianya sama dengan usia masjid juga masih ada.

Di tengah-tengah bangunan masjid terdapat empat tiang penyangga yang menyerupai struktur bangunan di Pulau Jawa. Tiang-tiang kayu penyangga masjid ini, sampai sekarang masih asli, kokoh dan tidak terganti. Interior masjid ini pun hampir sama dengan masjid-masjid yang didirikan oleh para kiai dan ulama di Jawa.

Naik perahu menuju ke Distrik Kokas (Dadang Lesmana/ACI)Naik perahu menuju ke Distrik Kokas (Dadang Lesmana/ACI) Foto: (Dadang Lesmana/ACI)
Untuk menuju ke Masjid Wertuer, perjalanannya tidaklah mudah. Dari pusat Kota Fakfak, kita harus melalui jalan yang berkelak-kelok sepanjang 45 kilometer untuk menuju ke Distrik Kokas.

Dari Distrik Kokas untuk menuju ke Kampung Patimburak, perjalanan harus dilanjutkan dengan naik kapal kecil dengan waktu tempuh selama kurang lebih 1 jam. Selain naik kapal, bisa juga menyusuri jalur darat ke Patimburak.

Masjid Wertuer pun menjadi simbol dan monumen awal masuknya ajaran Islam ke daratan Papua yang disebarkan oleh ulama-ulama dari Kesultanan Ternate. Berkunjung ke masjid ini seakan memasuki 'Lorong Waktu', dan jadi lokasi wisata sejarah dan sekaligus wisata religi di Tanah Papua.

Suasana pasar di Distrik Kokas (Dadang Lesmana/ACI)Suasana pasar di Distrik Kokas (Dadang Lesmana/ACI) Foto: (Dadang Lesmana/ACI)
(bnl/fay)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Masjid Unik Indonesia
Masjid Unik Indonesia
17 Konten
Bulan Ramadan, saatnya menjelajah Indonesia untuk menikmati aneka masjidnya. Tiap masjid punya ciri khasnya. Inilah bukti keindahan Islam yang menghargai perbedaan.
Artikel Selanjutnya
Hide Ads