Destinasi Baru dari Cirebon: Museum Modern di Keraton Kasepuhan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Destinasi Baru dari Cirebon: Museum Modern di Keraton Kasepuhan

Tri Ispranoto - detikTravel
Senin, 12 Jun 2017 07:52 WIB
Museum Pusaka Keraton Kasepuhan di Cirebon (Tri Ispranoto/detikTravel)
Cirebon - Ada destinasi baru yang cocok untuk mudik Lebaran di Cirebon. Museum Keraton Kasepuhan Cirebon dirombak menjadi modern, lebih keren dan tambahan koleksi baru.

Keraton Kasepuhan Cirebon Kini memiliki sebuah tempat baru sebagai sarana edukasi dan wisata yang diberi nama Museum Pusaka Keraton Kasepuhan. Lalu bagaimana isi dari museum dengan tampilan modern itu?

detikTravel berkesempatan mengunjungi Museum Pusaka Keraton Kasepuhan saat pertama kali diresmikan sekaligus dibuka untuk umum pada Sabtu (10/6/2017) kemarin. Bangunan museum cukup luas yakni sekitar 1.300 meter persegi yang terdiri dari 1.000 m2 bangunan baru dan sisanya bangunan lama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk wisata ke tempat ini pengunjung harus membeli tiket masuk terlebih dahulu ke areal Keraton Kasepuhan seharga Rp 10 ribu-Rp 15 ribu. Selanjutnya, pengunjung yang ingin masuk ke museum kembali harus membeli tiket seharga Rp 25 ribu.
Koleksi di dalam museum (Tri Ispranoto/detikTravel)Koleksi di dalam museum (Tri Ispranoto/detikTravel)


Di pintu masuk sekaligus pintu keluar Museum Pusaka Keraton Kasepuhan terdapat loket, ruang informasi, suvenir, dan mini kafetaria. Masuk ke bagian dalam kita langsung disuguhkan dengan aneka pusaka peninggalan masa akhir Padjajaran hingga era Sultan Sepuh XIV.

Bagian tengah museum terdapat Kereta Singabarong yang merupakan ikon dan daya tarik wisatawan. Di sisi kiri dan kanan kereta terdapat aneka furnitur serta alat musik peninggalan leluhur yang berusia ratusan tahun.

BACA JUGA: Masjid Serba Merah yang Istimewa di Cirebon

Dari sekian banyak koleksi di bagian tengah ini ada satu yang paling mencolok. Yakni sebongkah batu cukup besar yang berada di sisi pojok kiri. Batu tersebut bernama Batu Gilang yang konon peninggalan era Sunan Gunung Jati berfungsi sebagai penunjuk arah kiblat.

Sebelum masuk ke bagian belakang Museum Pusaka Keraton Kasepuhan pengunjung akan langsung melihat lukisan Sri Baduga Maharaja Siliwangi yang merupakan salah satu Raja Kerajaan Padjajaran. Lukisan tersebut sejak dulu hingga sekarang banyak membuat orang penasaran karena seolah mata sang raja terus mengikuti gerakan orang yang melihatnya.

Lukisan Sri Baduga Maharaja Siliwangi (Tri Ispranoto/detikTravel)Lukisan Sri Baduga Maharaja Siliwangi (Tri Ispranoto/detikTravel)

Masuk ke bagian belakang terdapat dua lorong. Sisi sebelah kiri terdapat aneka furnitur dan senjata era kependudukan bangsa asing, juga replika Kereta Singabarong.

Sementara di sisi kanan terdapat sebuah ruangan khusus berisi aneka peninggalan Sunan Gunung Jati yang belum pernah diperlihatkan ke publik. Namun ruangan khusus itu hanya dibuka setiap hari Jumat siang saja, bahkan saat acara peresmian pada Sabtu malam ruangan hanya dibuka sesaat dan terbatas untuk masuk.

BACA JUGA: Presiden Jokowi Saja Makan di Empal Gentong Haji Apud, Kamu Kapan?

Sementara itu Sultan Keraton Kasepuhan, Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat mengungkapkan, rencananya museum lama yang berada di bagian areal belakang keraton akan diubah fungsi menjadi ruang audio visual yang memperlihatkan dokumentasi tempo dulu. Pasalnya saat ini koleksi barang museum lama sudah dipindahkan ke museum baru.

Batu Gilang (Tri Ispranoto/detikTravel)Batu Gilang (Tri Ispranoto/detikTravel)


"Kita akan terus melakukan penataan. Karena fungsi keraton bertambah menjadi destinasi wisata. Kalau kumuh, jelek, kotor, orang tidak mau datang. Tahun depan kita akan mulai tata alun-alun depan juga agar membantu pemerintah dalam pengembangan potensi wisata," ujar Sultan Arief pada detikTravel.

Museum Pusaka Keraton Kasepuhan baru ini selain menampilkan lebih banyak koleksi juga terbilang cukup nyaman dengan tampilan modern. Sejumlah AC berukuran besar pun membuat pengunjung nyaman meski suasana ramai. Tidak hanya itu, keberadaan 23 CCTV juga membuat aman siapa saja yang berkunjung ke tempat ini. (wsw/wsw)

Hide Ads