Sejatinya tradisi merupakan hal yang harus dipatuhi sebagai aturan adat, tidak terkecuali Suku Dani di Lembah Baliem, Wamena. Mereka pun punya tradisi Iki Palek atau yang disebut juga potong jari. Bikin geleng-geleng kepala.
Ketika berkunjung ke Distrik Kurulu di Wamena beberapa waktu lalu, detikTravel pun sempat bertemu dengan Mama Welemina yang masih melakukan tradisi itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dijelaskan juga oleh pemandu detikTravel, Herriman Sihotang, hal tersebut merupakan bagian tradisi adat dari Suku Dani tentang cinta dan kesetiaan akibat ditinggal sanak saudara.
Beberapa ruas jari yang telah dipotong (Randy/detikTravel) |
Semakin banyak jari yang dipotong, jadi pertanda jumlah saudara yang meninggal atau dalamnya duka. Yang lebih bikin ngilu tentu adalah alat yang digunakan untuk memotong. Bukan pisau tajam, melainkan kapak batu yang masih tradisional.
Itu tradisi duka yang dilakukan oleh kaum perempuan Suku Dani, tapi beda lagi dengan kaum prianya. Khusus untuk kaum pria Suku Dani, tanda berduka dilakukan lewat tradisi potong kulit telinga.
Sedangkan bagi yang ingin menjalankan tradisi potong daun telinga, biasanya menggunakan semacam bambu runcing yang digunakan untuk mengiris bagian kuping yang ingin dipotong. Walau cuma sebagian saja dan bukan keseluruhan kuping, tetap terbayang kan sakitnya?
Tidak habis pikir memang jika melihat tradisi adat Suku Dani tersebut. Begitu hebatnya kekuatan cinta dan kesetiaan Suku Dani, sehingga mereka rela mengorbankan jari atau daun telinganya demi kerabat. (bnl/bnl)












































Beberapa ruas jari yang telah dipotong (Randy/detikTravel)
Komentar Terbanyak
Fadli Zon: Banten Sudah Maju dan Modern Sebelum Bangsa Eropa Datang
Kata Jokowi soal Whoosh Bikin Rugi: Itu Investasi
Whoosh Diterpa Dugaan Korupsi, KPK: Pengusutan Tidak Ganggu Operasional