Kayutangan, Jejak Perdagangan Kuno di Malang

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kayutangan, Jejak Perdagangan Kuno di Malang

Muhammad Aminudin - detikTravel
Rabu, 30 Agu 2017 08:45 WIB
Foto: Kawasan Kayutangan di Malang (Muhammad Aminudin/detikTravel)
Malang - Kayutangan, satu dari sekian jejak awal Kota Malang. Kawasan ini dulunya adalah poros yang menghubungkan pusat kota dengan kawasan perdagangan.

Lokasinya berada tak jauh, sebelah utara dari Alun-Alun Kota Malang. Kepala Seksi Promosi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Malang Agung Buwana, mengatakan, Kayutangan atau kini Jalan Jenderal Basuki Rachmad adalah kawasan bisnis yang dipersiapkan sebagai koridor perdagangan.

Dengan fasilitas berupa jalur trem serta deretan cafe resto dan entertainment. Kini, jalur trem (kereta api) berubah seluruhnya menjadi jalan raya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kayutangan memang dirancang sebagai kawasan perdagangan, hingga kini masih berjalan," terang Agung berbincang dengan detikTravel, Selasa (29/8/2017).

Kayutangan dahulu (Muhammad Aminudin/detikTravel)Kayutangan dahulu (Muhammad Aminudin/detikTravel)
Sebelum tahun 1825, kawasan Kayutangan merupakan jalur kuno yang menghubungkan Singosari, Kabupaten Malang, dengan wilayah Penataran di Kabupaten Blitar.

"Kemudian berkembang saat Kabupaten Malang memerlukan Alun-Alun dengan konsep mocopat sehingga terintegrasi antara tempat ibadah masjid, gereja dengan pusat pemerintahan, penjara dan perdagangan," beber Agung.

Dikatakan, pembangunan Gereja Emanuel dan Katedral menjadi awal koloni Belanda setelah banyaknya perkebunan kopi dan tebu berada di sekitar wilayah Malang.

Kini sudah jadi jalan raya (Muhammad Aminudin/detikTravel)Kini sudah jadi jalan raya (Muhammad Aminudin/detikTravel)
Peningkatan status menjadi Kota Praja tahun 1914 menjadikan Malang sebagai wilayah otonom yang terintegrasi untuk penataan kota dengan bouwplannya (kawasan).

"Kebutuhan adanya square atau Alun-Alun Kota Praja ditandai dengan pembangunan Alun-Alun bunder JP Coen (depan Balai Kota Malang) dan jembatan Kahuripan yang membelah kota dengam ditandai ikon gedung kembar Rajabali, kini lokasinya depan Kantor BCA pusat," beber Agung.

Kayutangan kini tetap menjadi kawasan perdagangan, banyak pertokoan berdiri di sana. (rdy/rdy)

Hide Ads