Selama ini Great Wall identik dengan situs peninggalan UNESCO dari China. Namun traveler yang berkunjung ke Kabupaten Agam juga bisa melihat replikanya dengan panorama yang tak kalah indah.
Dikenal dengan nama The Great Wall of Koto Gadang atau Janjang Koto Gadang, objek wisata yang menghubungkan Kabupaten Agam dan Bukittinggi ini ternyata sudah ada sejak zaman Belanda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ditambahkan oleh Amrul, dahulu kondisi jalan itu tidak sebagus sekarang. Namun berkat uang dari warga setempat yang merantau, akhirnya jalan itu bisa dipercantik hingga seperti sekarang.
"Ini dibangun dari uang orang rantau, mereka merantau lalu memberi sebagian uang untuk bangun jalan ini," terang Amrul.
Fakta menarik lainnya, ternyata jumlah anak tangga di Janjang Koto Gadang tidak berjumlah seribu seperti arti kata Janjang dalam bahasa Minang.
"Dulu 1.000 anak tangga seperti namanya, Janjang. Padahal jumlah anak tangganya tidak sampai seribu, tapi 300-an. Orang masih lebih kenal Janjang Koto Gadang," jelas Amrul.
Namun walau anak tangganya tidak sampai berjumlah 1.000, perjuangan mendaki Janjang Koto Gadang bisa dibilang cukup melelahkan. Terutama bagi traveler yang tidak biasa olahraga.
![]() |
Dihitung-hitung, dibutuhkan waktu sekitar kurang lebih 10 menit untuk menyusuri Janjang Kota Gadang dari atas hingga sampai dekat jembatan di bawah dengan berjalan santai.
Hanya tidak usah buru-buru, dari Janjang Koto Gadang traveler bisa melihat keindahan Ngarai Sianok dengan jelas. Hijaunya pepohonan dan segarnya udara pun menjadi bonus. Jangan lupa mampir kalau liburan ke Sumatera Barat. (rdy/rdy)
Komentar Terbanyak
Tak Lagi Jadi Menkeu, Sri Mulyani Sibuk Liburan ke Yogya
Kisah Pengkhianat Mataram, Makamnya Diinjak-injak Orang Setiap Hari
Desa Cantik Tempat El Rumi Melamar Syifa Hadju