Selain berkunjung ke tempat-tempat bersejarah di Banda Neira, traveler juga bisa melihat mesjid tertua di Banda Neira.
Beberapa waktu lalu detikTravel berkunjung ke Banda Neira, dan bertandang ke masjid bersejarah ini. Masjid Besar berada di Negeri Kampung Baru, Kecamatan Banda Neira, Maluku Tengah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Hal ini bermula dari insiden di Desa Lonthor. Pada tahun 1599, armada Belanda datang di bawah pimpinan Admiral Yacob van Remsker ke Pulau Banda Besar. Kedatangan Belanda mendapatkan perlawanan dari penduduk yang telah beragama Islam.
Mereka memberikan perlawanan dengan senjata seadanya, tentu hal ini bisa ditepis dengan mudah oleh Belanda. Dibawah pimpinan guru Islam Tuan Nirawati Watro, dibantu dua orang khatib bernama Nura Hasan dan Nira Mahmud, juga dua orang kapitang, Taman Bustami dan Maitaman dan orang kaya Patty Kiat, serta 40 orang pengikutnya pindah ke Pulau Neira.
Sesampai di Neira, mereka membangun sebuah kampung bernama Kampung Kiat yang berarti kampung musyawarah. Atas usulan sang guru dan Patty Kiat, penduduk Kampung Kiat memutuskan untuk membangun sebuah mesjid . Berbekal dari beberapa benda yang mereka bawa dari Desa Lonthor, sebuah tifa (beduk), pedasang (tempat wudhu), satu buah mimbar, serta dua pasang caripu (sendal jepit dari kayu).
![]() |
"Sampai sekarang benda-benda terebut masih ada, beduk, mimbar, pedasang masih bisa dilihat, tapi tidak dengan caripu. Sendal tersebut telah punah dimakan usia," ujar Abah, pelaku wisata di Banda Neira yang mendamping detikTravel.
Selain menjadi tempat ibadah, mesjid ini dahulunya juga berfungsi sebagai tempat musyawarah, tempat berkumpul dan membina kader pejuang, dan juga menjadi tempat pemerintahan bercorak dan berlandaskan Islam. (sym/wsw)
Komentar Terbanyak
Ogah Bayar Royalti Musik, PO Bus Larang Kru Putar Lagu di Jalan
Bisa-bisanya Anggota DPR Usulkan Gerbong Rokok di Kereta
Takut Bayar Royalti, PO Haryanto Ikut Larang Kru Putar Lagu di Bus