Bukan Pulau Padar, Ini Dahsyatnya Pulau Dua di Luwuk

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Travel Highlight Luwuk

Bukan Pulau Padar, Ini Dahsyatnya Pulau Dua di Luwuk

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Kamis, 16 Nov 2017 12:10 WIB
Pulau Dua di Luwuk (Wahyu/detikTravel)
Luwuk - Pesona wisata bahari Luwuk di Sulawesi Tengah bisa traveler jumpai di Pulau Dua, Balantak. Inilah pulau yang disebut mirip dengan Pulau Padar di NTT. Masa iya?

Pulau Dua di Luwuk, Banggai jadi destinasi wisata bahari yang mesti traveler kunjungi. Perpaduan antara alam, pegunungan, serta panorama bawah laut jadi sajian istimewa.

detikTravel berkunjung ke Pulau Dua, Luwuk pekan lalu. Dari pusat kota, detikTravel berangkat pada pagi buta, sekitar pukul 02.00 pagi Wita. Semua itu demi merasakan sensasi berburu sunrise di Pulau Dua.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perjalanan ditempuh selama kurang lebih 2 jam dengan menggunakan mobil. Masih gelap, sekitar pukul 04.00 Wita pagi, kami sudah sampai di Desa Pulo Dua, desa terakhir sebelum menyeberang ke Pulau Dua. Traveler jangan bingung, karena memang ada 2 nama di sini, yaitu Desa Pulo Dua dan Pulau Dua.

"Pulo Dua itu nama desa yang masih nyambung dengan daratan. Masuknya ke Kecamatan Balantak. Kalau yang di seberang sana, Pulau Dua, sudah terpisah dengan daratan. Jangan salah," ujar Iwan Rusly, warga asli Luwuk yang menemani perjalanan detikTravel.

Sunrise dari Pulo Dua (Wahyu/detikTravel)Sunrise dari Pulo Dua (Wahyu/detikTravel)

Matahari perlahan mulai muncul dari ufuk timur. Asal traveler tahu, matahari di daerah tengah sepertinya terbit lebih cepat. Pukul 05.00 Wita saja sudah terang benderang. Traveler mesti berburu dengan waktu kalau memang mau berburu sunrise di Pulau Dua.

Sayang, kami sudah sedikit telat gara-gara nahkoda kapal kami ketiduran di musala desa. Pukul 05.00 Wita tepat, kami mulai perjalanan naik kapal nelayan menuju ke Pulau Dua.

Sekali trip ke Pulau Dua dan sekitarnya, traveler akan dikenai biaya Rp 350 ribu (PP). Biaya ini bisa dibagi dengan beberapa orang. Satu kapal bisa diisi kurang lebih 10 orang. Saat itu, rombongan kami hanya berisi 5 orang saja.

Perjalanan naik kapal ke Pulau Dua (Wahyu/detikTravel)Perjalanan naik kapal ke Pulau Dua (Wahyu/detikTravel)

Perjalanan menuju ke Pulau Dua bisa ditempuh dengan waktu kurang dari 30 menit. Setelah kapal membuang jangkar, kami langsung naik tangga menuju ke puncak perbukitan Pulau Dua. Tangga yang terbuat dari beton memang sudah disiapkan oleh pemerintah daerah setempat.

Sayang, oleh pengelola tangga beton ini dicat warna-warni sehingga kehilangan nuansa alaminya. Mungkin maksudnya agar makin menarik untuk foto-foto para pengunjung. Namun menurut saya, tangga warna-warni ini justru sedikit merusak estetika dan kealamian Pulau Dua.

Aduh sayang, tangganya dicat seperti pelangi (Wahyu/detikTravel)Aduh sayang, tangganya dicat seperti pelangi (Wahyu/detikTravel)

Meskipun demikian, tidak dapat dipungkiri keberadaan tangga ini sangat memudahkan traveler untuk bisa naik ke atas puncak bukit Pulau Dua. Sesampainya di atas, rasa takjub seperti tidak berhenti kami ucapkan begitu menyaksikan pemandangan di depan mata.

Perbukitan Pulau Dua seperti berwarna keemasan, berkilau disiram cahaya mentari. Dari kejauhan, tampak laut membiru jadi latar belakang yang berpadu sempurna dengan Pulau Dua.

Pemandangan dari puncak Pulau Dua (Wahyu/detikTravel)Pemandangan dari puncak Pulau Dua (Wahyu/detikTravel)

Di beberapa foto, tampak Pulau Dua ini mirip dengan Pulau Padar di NTT. Seementara di foto lainnya, ada yang menyebut Pulau Dua mirip dengan Nusa Penida yang ada di Bali.

Terlepas dari kemiripan-kemiripan itu, Pulau Dua tetaplah Pulau Dua dengan segala pesonanya. Perairannya yang masih alami begitu menggoda traveler untuk terjun ke dalamnya.

Cantik kan? (Wahyu/detikTravel)Cantik kan? (Wahyu/detikTravel)

Di Pulau Dua, selain berburu foto, traveler juga bisa snorkeling, bahkan juga diving. Ada kurang lebih 35 spot diving yang tersebar di sekitar perairan Pulau Dua, seperti Ondoliang Rock, Nemo Rock, Alibaba, Batu Gong dan masih banyak lagi yang lainnya.

Untuk diving di Pulau Dua, ada baiknya traveler mempercayakannya ke dive resort yang sudah terpercaya. Satu-satunya yang beroperasi di kawasan tersebut adalah Tompotika Dive Resort.

Perairan Pulau Dua yang menggoda (Wahyu/detikTravel)Perairan Pulau Dua yang menggoda (Wahyu/detikTravel)

Tapi kalau hanya ingin sekadar snorkeling, ada baiknya traveler membawa sendiri alat snorkel dan juga fin yang dibutuhkan. Sebab, warga sekitar belum ada yang memiliki usaha persewaan alat-alat snorkeling.

Di akhir pekan, banyak wisatawan lokal yang melancong ke Pulau Dua. Wisatawan asing juga mulai banyak, terutama mereka yang hobi diving. Mereka pasti akan terpuaskan begitu menyelami keindahan bawah laut Pulau Dua yang masih alami. Buktikan sendiri kalau kamu tidak percaya!

(rdy/fay)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Luwuk: Hidden Gem Indonesia
Luwuk: Hidden Gem Indonesia
13 Konten
Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah adalah hidden gem pariwisata Indonesia. Alamnya cantik namun masih jarang terjamah. Bersiaplah terpesona.
Artikel Selanjutnya
Hide Ads