Mengenal Cahaya Surga yang Terendam Banjir

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Mengenal Cahaya Surga yang Terendam Banjir

Afif Farhan - detikTravel
Kamis, 30 Nov 2017 16:10 WIB
Cahaya Surga di Gua Jomblang (rizka nidy/d'Traveler)
Gunungkidul - Gua Jomblang di Gunungkidul sedang terendam banjir hingga ketinggian 60 meter. Gua ini sejatinya sudah jadi destinasi wisata tersohor dengan Cahaya Surganya.

Munculnya Badai Cempaka di perairan Selatan Jawa, menyebabkan peningkatan pertumbuhan awan hujan. Kawasan Gunungkidul pun banjir, beberapa gua di sana yang merupakan destinasi wisata seperti Gua Jomblang pun ikut terendam air. Sehingga, aktivitas wisata harus ditutup sementara.

Meneganl Gua Jomblang, dalam catatan detikTravel gua ini berada di Desa Jetis Wetan, Kecamatan Semanu. Cahyo Alkantana, selaku pengelola kawasan Gua Jomblang berbagi cerita tentang Gua Jomblang yang terkenal mempunyai fenomena Cahaya Surga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gua Jomblang itu merupakan sistem gua yang terhubung dengan gua-gua lain. Di dalamnya ada hutan purba dan sungai bawah tanah. Setelah turun 70 meter secara vertikal dari Gua Jomblang dengan tali, kita akan menjelajahi hutan purba dan memasuki lorong sepanjang 300 meter ke Gua Grubug," ujarnya kepada detikTravel, Kamis (30/11/2017).

Ketika sampai di Gua Grubug itulah, terdapat lubang besar dengan berada di ketinggian 100 meter. pada sekitar pukul 11.00-12.00 WIB, terlihatlah fenomena Cahaya Surga tersebut.

"Banyak yang bilang cahaya itu adalah cahaya surga. Saat melihatnya, tak sedikit ada yang salat, bersujud atau berdoa. Cahaya seperti ini terjadi secara alami, tidak ada di tempat lain. Saya sudah ke seluruh gua di dunia, tapi belum pernah menemukan Cahaya Surga seperti di Gua Grubug ini," terang Cahyo Alkantana

(Indra Wijaya/d'Traveler)

Cahayanya luar biasa indah. Dengan suasana gua yang sangat gelap, cahaya itu makin terlihat begitu mempesona.

"Cahaya Surga ini terbentuk secara alami. Begini, di dasar Gua Jomblang dan Gua Grubug itu ada sungai bawah tanah yang sepanjang 25 km. Sungai bawah tanah itu memiliki jeram-jeram, sehingga partikel airnya terangkat ke udara. Partikel-partikel air itulah yang kemudian membentur cahaya dan menjadi apa yang kita lihat pada Cahaya Surga itu," papar Cahyo Alkantana.

BACA JUGA: Banjir di Gunungkidul, Apakah Merusak Gua Jomblang?

Sebenarnya, Cahaya Surga ini sebenarnya ada di dalam Gua Grubug bukan di Gua Jomblang. Namun, traveler sudah banyak yang terlanjur dan mengenalnya ada di Gua Jomblang. Cahyo Alkantana sendiri tak ambil pusing.

"Iya banyak yang bilang itu di Gua Jomblang, bukan di Gua Grubug. Tak masalah kok, wong sama-sama satu sistem gua. Tidak apa-apa, terserah saja," ujar Cahyo Alkantana yang juga sebagai ikon petualang Indonesia sekaligus menjabat ketua Indonesia Adventure Travel Trade Association (IATTA).

(Febrinter/dTraveler)

Untuk melihat Cahaya Surga, sudah banyak tur operator di Yogya yang menjual paket liburan ke Gunungkidul untuk mengunjungi Gua Jomblang dan Gua Grubug. Cahyo berujar, semua operator tur yang menawarkan perjalanan ke Gua Jomblang dan sekitarnya pasti menghubungi dirinya. Sebab Cahyo dan timnya, merupakan para pengurus kelestarian gua-gua di Gunungkidul sekaligus memandu traveler. Turun ke guanya pakai peralatan khusus dengan teknik SRT (Single Rope Technic) yang menggunakan tali, jadi tidak main-main.

Sejak selasa (27/11) kemarin, Gua Jomblang terendam banjir sampai ketinggian 60 meter. Gua ini memang modelnya gua vertikal, yang artinya airnya memenuhi gua. Menurut Cahyo, di akhir pekan ini setelah airnya surut Gua Jomblang bisa kembali didatangi.

"Diperkirakan buka Sabtu besok. Oh iya, Gua Jomblang baru saja mendapat award sebagai tempat wisata unik terpopuler dalam Anugerah Pesona Indonesia 2017," tutup Cahyo Alkantana.

Pintu masuk menuju Gua Jomblang yang terendam banjir (dok Istimewa/Cahyo Alkantana)
(aff/msl)

Hide Ads