Cirebon memiliki magnet tersendiri sebagai destinasi wisata, khususnya wisata ziarah. Tentu sebagai pengingat perjuangan para leluhur dalam menyebarkan ajaran Islam.
Selain Kompleks Makam Sunan Gunung Jati, Keraton Kasepuhan, Kanoman, Kacirebon, Goa Sunyaragi, dan tempat bersejarah lainnya. Ternyata, Cirebon juga memiliki situs yang digandrungi peziarah yaitu Situs Balong Tuk Pangeran Mancur Jaya. Lokasinya berada di Desa Tuk, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Juru Kunci Balong Tuk Pangeran Mancur Jaya Raden Suparja menceritakan Balong Tuk merupakan sumber mata air saat Cirebon dilanda kekeringan pada zaman panembahan sekitar abad 15. Kisa mata air tersebut, menurut Suparja berkaitan dengan kayu yang bernama Buyut Kayu Perbatang dan Pangeran Cakrabuana atau Mbah Kuwu Cirebon, raja pertama di Cirebon.
"Pada zaman itu, Mbah Kuwu Cirebon pernah bertapa di kayu (Buyut Kayu Perbatang) itu. Kemudian ditinggal. Kayu itu usianya ratusan tahun. Singkat cerita, pada zaman panembahan dulu Pangeran Mancur Jaya diutus untuk mencari mata air," kata Suparja saat ditemui di lokasi situs Balong Tuk, Selasa (26/12/2017).
Sembari mencari mata air, Pangeran Mancue Jaya juga menyebarkan ajaran Islam ke plosok-plosok Cirebon. Kemudian, sambungnya, Pangeran Mancur Jaya sampai ke tempat bertapany Pangeran Cakrabuana, yakni di Buyut Kayu Perbatang. Yang saat ini bernama Desa Tuk.
"Saat itu Pangeran Mancur Jaya ingin salat Duha, namun kesulitan karena tidak ada air. Pangeran berdoa kepada Allah, mencari petunjuk. Tiba-tiba ada rembesan air di kayu yang dulu dijadikan sebagai tempat bertapanya Pangeran Cakrabuana" kata Suparja.
Suparja mengatakan Pangeran Mancur Jaya saat itu mendengar bisikan untuk memegang kayu tersebut dan ditancapkan ke tanah. "Ditancapkan dan diketuk-ketuk, tuk, tuk, tuk. Terus keluar air. Saat itu, Balong Tuk menjadi mata air dan dimanfaatkan masyarakat," katanya.
![]() |
Hingga saat ini Balong Tuk masih dimanfaatkan masyarakat. Balong Tuk juga menjadi media penyebaran agaman Islam oleh Pangeran Mancur Jaya. Saat ini, diakui Suparja Balong Tuk masih ramai dikunjungi peziarah. "Dulu itu, setiap ada masyarakat yang ingin mengambil air harua membaca selawat dan syahadat. Balong Tuk ini bukti siar Islam di Cirebon," ucapnya.
Suparja menambahkan setiap tanggal 19 bulan Maulid batang kayu yang ada di balong tersebut diangkat, dari pukul 09.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB. Dikatakannya, Balong Tuk juga diyakini bisa menyembuhkan penyakit. "Balong masih dimanfaatkan sampai sekarang, kadang kalau ada orang sakit tinggal menceburkan diri ke balong biar sembuh, tentunya atas izin Allah," tutupnya. (aff/aff)
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit