Tugu Khatulistiwa & Bayangan yang Menghilang

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tugu Khatulistiwa & Bayangan yang Menghilang

Kurnia Yustiana - detikTravel
Rabu, 03 Jan 2018 19:05 WIB
Foto: Tugu Khatulistiwa di Pontianak (Rachman Haryanto/detikTravel)
Pontianak - Berkunjung ke Pontianak, wajib mampir ke Tugu Khatulistiwa. Di waktu-waktu tertentu, bayangan benda-benda di sekitar Tugu Khatulistiwa bisa menghilang.

Traveler dapat mengunjungi Tugu Khatulistiwa di Jalan Khatulistiwa, Pontianak, Kalimantan Barat. detikTravel berkunjung ke sana beberapa waktu lalu. Sesampainya di sana, ada papan selamat datang menyambut wisatawan dengan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

Dari parkiran kendaraan, traveler bisa berjalan kaki menuju ke bangunan tempat tugu itu berada. Sebuah Tugu Khatulistiwa yang besar tampak berdiri tegak di dengan bangunan penyangga di bawahnya yang tampak berwarna hijau.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah tugu yang besar ini bukanlah Tugu Khatulistiwa yang asli, melainkan duplikatnya. Tugu yang asli berada di dalam bangunan hijau di bawahnya. Begini sekilas kisah didirikannya Tugu Khatulistiwa itu di Pontianak.

Pontianak begitu spesial karena persis dilewati garis Khatulistiwa, garis lintang nol derajat bumi yang tepat membelah bumi bagian selatan dan bagian utara. Pada tahun 1928 satu rombongan ekspedisi internasional yang dipimpin ahli geografi dari Belanda datang ke Pontianak untuk menentukan titik garis Equator.

(Rachman Haryanto/detikTravel)(Rachman Haryanto/detikTravel)
Dibangunlah tugu berbentuk tonggak dengan tanda panah, yang selanjutnya tahun 1930 disempurnakan berbentuk tonggak dengan lingkaran dan tanda panah di atasnya. Kemudian tahun 1938, tugu dibangun kembali.

Tugu tersebut terdiri dari 4 tonggak dari kayu belian. Di bagian depan ada 2 tonggak setinggi 3,05 meter dan tonggak belakang setinggi 4.4 meter. Memasuki tahun 1990, dibuatlah duplikat tugu dan kawasan tugu direnovasi dengan pembuatan kubah.

Tugu duplikat itu 5 kali lebih besar dari yang aslinya. Untuk warna dan bentuknya tetap sama seperti tugu asli, dengan lingkaran dan tanda panah di atasnya. Seperti yang sekarang bisa traveler lihat saat wisata ke Tugu Khatulistiwa.

(Kurnia/detikTravel)(Kurnia/detikTravel)
Di tahun 2005, tim riset Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menyatakan bahwa titik nol Khatulistiwa telah bergeser 117 meter ke arah selatan. Tugu Khatulistiwa memang tidak dipindah, namun sudah diletakkan patok besi di titik pergeseran tersebut.

Kembali ke wisata di Tugu Khatulistiwa, memasuki bangunan hijau di bawah tugu duplikat, suasananya cukup lapang dan sejuk dengan AC yang menyala. Di dinding sekeliling ruangan dipasangi foto-foto dan informasi terkait Tugu Khatulistiwa. Ada pula meja dengan maket rencana pembangunan Khatulistiwa Park, yang akan dibangun di kawasan wisata Tugu Khatulistiwa.

Dinding ruangan ini berwarna hijau dengan empat pilar di sisi tengah yang berwarna kuning. Di bagian tengahnya, berdirilah Tugu Khatulistiwa yang asli.

(Rachman Haryanto/detikTravel)(Rachman Haryanto/detikTravel)
Tugu ini masih tampak terawat. Tulisan 'Evenaar' yang berarti Equator masih terlihat di sisi atas lingkaran tugu. Di bawahnya terdapat garis hijau yang seperti membagi dua ruangan. Berdiri di dua sisi garis yang berbeda, berarti kamu dan temanmu berada di belahan bumi utara dan selatan.

Di ujung garis dalam ruangan ini, terdapat spanduk kecil bertuliskan 'Silahkan Anda berfoto/jabat tangan karena saat ini Anda berada di belahan bumi utara dan selatan (lintang nol derajat)'. Spot ini pun menjadi salah satu favorit buat berfoto sambil pose berjabat tangan.

Buat traveler yang sudah berkunjung ke Tugu Khatulistiwa, bakalan mendapat Piagam Perlintasan Khatulistiwa lho. Piagam ini berwarna biru, dengan gambar Tugu Khatulistiwa di sisi kirinya. Piagam ini bisa didapat gratis. Begitu pula wisata ke tugu ini, tak perlu membayar tiket masuk.

(Rachman Haryanto/detikTravel)(Rachman Haryanto/detikTravel)
Nah kalau berkunjung di momen tertentu, seperti saat fenomena kulminasi, traveler bisa merasakan berdiri dengan bayangan yang menghilang di sekitar Tugu Khatulistiwa. Ini adalah fenomena alam ketika matahari tepat berada di atas garis Khatulistiwa.

Ketika berdiri tepat di garis Khatulistiwa, tidak akan ada bayangan yang terlihat. Selain bayangan bisa menghilang, pengunjung juga bisa melihat fenomena telur yang bisa berdiri di area Tugu Khatulistiwa.

(Rachman Haryanto/detikTravel)(Rachman Haryanto/detikTravel)
(krn/aff)

Hide Ads