Pasar ekstrem Tomohon beroperasi hampir setiap hari. Waktu operasinya dari pagi sampai sore hari. Namun terkadang saat memasuki siang atau sore hari jumlah pedagang yang menjual daging hewan yang tidak lazim tersebut jumlahnya sedikit.
Salah satu warga Kota Tomohon, Mario mengatakan, pasar ekstrem Tomohon sudah ada sejak lama, berusia lebih dari ratusan tahun. Kegiatan jual beli daging hewan yang tidak biasa diperdagangkan sudah menjadi tradisi bagi warga Tomohon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Pantauan detikTravel di lokasi, beberapa pedagang tampak sibuk memotong berbagai daging mulai ular sampai anjing. Anjing yang mau dipotong para pedagang berwarna hitam pekat, pertanda anjing tersebut sebelumnya dibakar.
Kemudian, anjing yang telah dibakar dan berjejer rapi di lapak para pedagang dibersihkan memakai serabut kawat dan air. Setelah bersih, daging anjing dipotong menjadi beberapa bagian sebelum dipasarkan ke warga.
![]() |
Anjing yang dijual di pasar ekstrem Tomohon, lanjut Mario, adalah anjing kampung milik warga. Sementara hewan lainnya seperti monyet, kelelawar, ular dan tikus berasal dari hutan yang sebagian didatangkan dari luar daerah.
"Kalau babi di pasar ini adalah hasil ternak warga. Untuk kelelawar, tikus, biasanya dari hutan. Sementara ular seperti piton yang dipasarkan di tempat ini kebanyakan hasil tangkapan warga yang memasang jebakan (di hutan)," tutupnya.
![]() |
Namun inilah realita di lapangan. Ada aspek ekonomi, sosial dan budaya juga yang melatarbelakanginya. Berkunjung ke Pasar Tomohon memang bukan untuk bicara soal benar salah, tapi cara bagi para traveler pencari petualangan untuk memahami perbedaan budaya yang ada di masyarakat. (sna/fay)
Komentar Terbanyak
Bisa-bisanya Anggota DPR Usulkan Gerbong Rokok di Kereta
Turis China Serang Petugas Imigrasi, Jilbab Ditarik Sampai Lepas
Kagetnya Hotel Syariah di Mataram, Putar Murotal Ditagih Royalti Rp 4,4 Juta