Maluku pernah dilanda kerusuhan SARA pada tahun 1998-2000 silam. Kondisi Ambon saat itu sangat panas dan bergejolak. Tapi hal yang berkebalikan terjadi di Kepulauan Kei.
Di Kei, warga tetap hidup damai dan berdampingan. Meski masyarakatnya berbeda agama, tapi itu tidak menjadi jurang perbedaan dan permusuhan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi bercerita saat itu di Kei, orang-orang Kristen aman-aman saja saat melintasi Perkampungan Muslim. Pun demikian sebaliknya, umat Muslim aman-aman saja saat masuk ke Perkampungan Kristen.
"Pasti ada rasa takut atau was-was saat orang Kristen masuk desa Muslim, begitu sebaliknya. Tapi di Kei tidak, aman-aman saja," tutur Budi.
Mendengar kabar ini, di tahun 2000 Paus Yohanes Paulus II memutuskan untuk memberikan hadiah spesial bagi masyarakat Kei. Pemimpin takhta Suci Vatikan itu memberikan patung Yesus Raja atau Yesus Memberkati setinggi 3 meter.
Patung ini diberikan sebagai lambang perdamaian karena Kei adalah satu-satunya daerah di Maluku yang tidak terpengaruh kerusuhan SARA. Kabarnya, patung ini dipilih oleh Sang Paus setelah mendapat ilham.
"Katanya, patung Yesus ini berada di salah satu ruangan tertutup di Basilika Santo Petrus. Paus sendiri yang membuka ruangan itu dan menemukan patung ini, lalu dikirimkan ke Kei," ujar Budi.
Patung ini pun dikirim langsung dari Roma menuju ke Kei. Setelah sampai di Kei, patung ini langsung diarak keliling pulau, termasuk ke pulau-pulau lain di sekitarnya seperti Kepulauan Tanimbar, Aru hingga Saumlaki. Ribuan orang terlibat di acara ini.
Baca juga: 6 Tips Biar Kaca Mobil Nggak Dipecah Maling |
Patung ini kemudian diletakkan di atas Bukit Masbait, titik tertinggi di Pulau Kei Kecil. Patung ini berdiri di atas monumen bola dunia setinggi 4 meter. Jika ditotal, tinggi keseluruhan monumen ini mencapai 7 meter.
Patung Yesus Memberkati ini pun mirip dengan yang ada di Manado. Sekarang, patung ini jadi magnet bagi wisatawan untuk berziarah.
Tak hanya umat Nasrani, melainkan umat yang beragama lainnya. Setiap akhir pekan, destinasi ini ramai dikunjungi tak hanya wisatawan lokal, tapi juga turis mancanegara.
"Kebanyakan turis dari Eropa, Australia dan Amerika," tutup Budi.
(wsw/fay)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol