Rimpu Tembe Nggoli adalah pemakaian sarung dengan cara dililit di kepala dan dibiarkan terurai hingga ke bawah lutut. Ini merupakan adat yang masih dilestarikan oleh warga Dompu, Pulau Sumbawa, NTB.
Budaya ini diketahui sudah ada sejak 5.000 tahun yang lalu, itu dibuktikan dengan ditemukannya gerabah hasil pertukaran dengan Pemerintah China oleh arkeolog Bali di wilayah Nangan Doro, Kecamatan Hu'u, Kabupaten Dompu. Saat ini, gerabah tersebut telah disimpan di museum arkeologi Bali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Untuk menjaga kearifan lokal ini, Pemda Dompu setiap tahunnya menggelar pawai adat budaya Rimpu Tembe pada momen Hari Jadi Dompu. Bahkan, pada tahun 2017 lalu, Pemda Dompu mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) dengan kategori peserta pawai terbanyak.
Pada Rabu (4/4/2018) Pemda Dompu kembali menggelar pawai budaya Rimpu Tembe yang diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat Dompu.
Selain budaya dan warga Dompu, pawai budaya ini juga diikuti oleh etnis lain yang mendiami Daerah julukan Nggahi Rawi Pahu ini. Seperti Suku Sasak Lombok, Jawa, Ende, Sumatera, Bugis serta Tionghoa.
Warga Dompu terlihat mengenakan Tembe Nggoli yang di-rimpu untuk perempuannya, sementara laki-laki mengenakan sarung yang di-katente dan di-saremba di badan.
Baca juga: Kenali Gejala Stres Saat Nyetir |
Komentar Terbanyak
PHRI Bali: Kafe-Resto Putar Suara Burung Tetap Harus Bayar Royalti
Traveler Muslim Tak Sengaja Makan Babi di Penerbangan, Salah Awak Kabin
Kronologi Penumpang Lion Air Marah-marah dan Berteriak Ada Bom