Banyak tradisi yang dilakukan masyarakat menjelang bulan suci ramadan. Seperti yang dilakukan ratusan warga Desa Ciomas Kecamatan Panjalu Kabupaten Ciamis melaksanakan tradisi Nyepuh, tujuannya untuk membersihkan atau mensucikan diri Rabu (2/5/2018).
Tradisi Nyepuh ini diawali dengan pembukaan di halaman kantor Desa Ciomas, kemudian dilanjutkan berjalan kaki menuju makam KH Panghulu Gusti di Situs Geger Emas, yang dipercaya sebagai salah satu tokoh penyebar islam pertama di Desa Cipmas Panjalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Setelah selesai Tradisi Nyepuh ditutup dengan makan bersama di lokasi hutan, tumpeng yang dibawa sebelumnya telah dipersiapkan dimasak dari tradisi Nalekan. Tradisi Nalekan ini memasak tumpeng yang bahan-bahannya dari warga tapi dengan syarat harus halal. Terutama asal bahan tersebut. Yang memasak merupakan orang pilihan, ibu-ibu yang sudah menopouse atau yang sudah tidak haid.
Selain ziarah, dalam tradisi Nyepuh ini juga dilakukan penanaman bibit pohon. Tujuannya sebagai bentuk kepedulian memelihara dan melestarikan alam. Agar seterusnya bisa diwariskan untuk anak cucu.
"Nyepuh itu istilah sepuh (orang tua). Jadi menurut sepuh dulu hidup itu harus seperti padi semakin tua harus semakin berisi dan semakin tahu sopan santun. Intinya Nyepuh ini dilaksanakan menjelang bulan ramadan tujuannya mensucikan diri," ujar Maya Sumarni (42) anak dari Juru Kunci Situs Geger Emas Mak Iyam usai kegiatan.
![]() |
"Sebelum bulan Ramadan itu juga banyak kegiatan dilakukan mulai dari membersihkan lingkungan, tempat umum, pemakaman. Jadi saat menjalankan ibadah puasa semua telah siap dan bersih. Begitu juga dengan jiwa dan raga kita," ucapnya.
Maya berharap kedepan kegiatan tradisi Nyepuh ini lebih diperhatikan lagi oleh Pemerintah Kabupaten Ciamis. Agar setiap tahunnya Nyepuh bisa lebih meriah. Karena Nyepuh merupakan media dakwah agar warga lebih semangat menghadapi bulan suci ramadan.
"Minimal bisa lebih banyak lagi masyarakat yang tertarik, jadi bukan hanya umat muslim saja, semuanya bisa hadir," katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Ciomas Yoyo Wahyono menjelaskan Tradisi Nyepuh merupakan tradisi warga Desa Ciomas dalam menghadapi bulan suci Ramadan. Tujuannya untuk mensucikan diri lahir dan batin, agar diberikan kekuatan untuk menjalani ibadah puasa.
"Harapan kami Tradisi Nyepuh ini menjadi salah satu destinasi wisata untuk kedepan dan dikenal masyarakat luas. Harus dikembangkan," pungkasnya. (rdy/bnl)
Komentar Terbanyak
Bus Pun Tak Lagi Memutar Musik di Perjalanan
Ogah Bayar Royalti Musik, PO Bus Larang Kru Putar Lagu di Jalan
Hotel di Mataram Kaget Disurati LMKN, Ditagih Royalti Musik dari TV di Kamar