Taman Pecut menjadi pusat keramaian warga Kota Blitar saat akhir pekan. Tarian air mancur yang berwarna-warni mampu menarik perhatian warga kota. Apalagi lokasinya tepat di depan Aloon-Aloon, sebagai pusat aktifitas warga Bumi Bung Karno tersebut.
Air mancur menari ini, hanya bisa dijumpai tiap akhir pekan. Yakni, setiap Sabtu pukul 19.30 - 21.00 wib. Karena lokasinya tepat dipinggir ruas utama Jalan Merdeka, otomatis pada jam-jam itu jalanan ini akan menjadi macet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: (Erliana Riady/detikTravel) |
Lightingnya pun juga menyesuaikan dengan lagu yang diputar. Perpaduan lampu merah, kuning, hijau dan unggu saling membaur menjadikan suasana makin menyenangkan.
"Hiburan murah meriah mbak. Anaknya riang bisa ikut nari-nari. Orang tuanya juga bisa refreshing. Malam minggu menikmati suasana disini," ujar pengunjung asal Talun Lestari, Sabtu (28/7/2018).
Taman Pecut mulai diresmikan pada hari Kamis, 22 Juni 2017 oleh Wali Kota Blitar yaitu Samanhudi Anwar. Taman ini memiliki luas sekitar 1 Hektar. Dinamakan Taman Pecut, karena terdapat patung berbentuk tangan yang sedang memegang sebuah pecut atau cemeti. Sekelilingnya terdapat air mancur berwarna warni.
BACA JUGA: Bukan Monas, Begini Cantiknya Air Mancur Menari di Lapangan Banteng
Menurut mitos, pecut tersebut menggambarkan sebuah Pecut Samandiman. Senjata pusaka ini konon digunakan oleh Adipati Blitar untuk menghalau amukan lahar Gunung Kelud yang meletus tahun 1951.
Foto: (Erliana Riady/detikTravel) |
Taman Pecut dibangun sejak tahun 2016 dengan melalui tiga tahap pembangunan. Pembangunan taman ini memakan anggaran sebesar Rp.8 miliar 454 juta 112 ribu.
Pengunjung yang datang ternyata tak hanya warga Blitar saja. Banyak diantaranya datang dari Kediri, Malang, Tulungagung dan Trenggalek. Asyiknya menikmati air menari di Taman Pecut memang sudah viral di berbagai media sosial.
"Penasaran seperti apa bagusnya. Ternyata asyik beneran. Lokasinya juga mudah dijangkau. Sambil malam mingguan, jajanan yang dijual juga beragam, murah dan enak," aku Fina pengunjung asal Malang yang menghabiskan akhir pekannya di Blitar bersama keluarga.
Foto: (Erliana Riady/detikTravel) |












































Foto: (Erliana Riady/detikTravel)
Foto: (Erliana Riady/detikTravel)
Foto: (Erliana Riady/detikTravel)
Komentar Terbanyak
Kisah Tragis Model Cantik Belarusia: Diculik-Dibunuh di Myanmar, Organ Dijual
Benarkah Harimau Takut Kucing? Ini Penjelasannya
Menyusuri Kemang Raya, Kawasan Elite yang Masuk Daftar Kawasan Terkeren di Dunia