Sejumlah bangunan bersejarah di Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat tak dirawat oleh pemerintah setempat. Bangunan bersejarah tersebut nampak memprihatinkan. Bahkan rusak tak terurus.
Forum Pemuda Rengasdengklok mencatat, setidaknya ada 4 bangunan bersejarah yang kondisinya rusak. Di antaranya adalah Gedung Kewedanaan Rengasdengklok, Gedung Jangkung bekas markas PETA, gedung penyimpanan beras bekas logistik PETA dan sekolah bersejarah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Padahal, ucap Husein, bangunan bersejarah yang berdiri pada 1920-an itu merupakan tempat pertama pengibaran Bendera Merah Putih pada sehari sebelum upacara Proklamasi 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta.
Alhasil sejak 2014 lalu, ia dan beberapa komunitas di Rengasdengklok dan Karawang rutin membersihkan gedung yang terletak di Jalan Proklamasi itu.
"Kondisinya sangat parah, beberapa daun pintu sudah hilang dicuri. Dinding gedung juga dipenuhi coretan vandal. Karena itu kita kerja bakti dan membenahi semuanya," kata Husein.
"Bahkan gedung ini sempat jadi tempat maksiat. Kami menemukan bekas botol miras, bekas alat kontrasepsi dan semacamnya," kata Asep Yusuf Sopandi, Ketua Pemuda Pancamarga Rengasdengklok saat ditemui di tempat yang sama.
![]() |
Untuk menyambung kegiatan, Husein dan sejumlah komunitas rutin mengadakan acara di gedung itu. Seperti pada perayaan kemerdekaan RI ke-73 saat ini.
Sejak kemarin (16/8), pemuda Karawang menggelar pameran foto bersejarah, penandatanganan petisi hingga pengumpulan donasi.
"Kami juga mendesak pemerintah untuk peduli pada gedung ini. Kita berupaya menjadikan gedung ini sebagai cagar budaya," tegas Husein.
![]() |
Sejarawan Universitas Padjadjaran Widyo Nugrahanto berpendapat, Gedung Kewedanaan Rengasdengklok sudah selaiknya jadi bangunan cagar budaya.
"Harusnya jadi bangunan cagar budaya agar terawat karena menjadi saksi bisu perjalanan bangsa Indonesia," kata Anto saat dihubungi detikTravel.
"Bangunan itu kan monumen bersejarah bagi bangsa Indonesia jadi harusnya Pemda merawatnya. Kalau pemda nggak bisa merawat ya harus dialihkan keperawatannya pada pemerintah pusat," tutup Anto.
Simak Juga '19 Daftar Lokasi dan Bangunan Bersejarah Baru di UNESCO':
(wsw/fay)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol