detikTravel bersama Mapala UI mengeksplor Kabupaten Pegunungan Arfak dari tanggal 15-24 Agustus 2018. Acara ini dalam rangka Ekspedisi Bumi Cendrawasih 2018 dan pastinya mengunjungi kedua danau tersebut. Ini adalah danau yang indah dengan potensi pariwisata yang belum diangkat.
Saat ada kabupaten di atas pegunungan itu, detikTravel berbincang dengan Timotius Nuham (53), Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pegaf. Ia menceritakan lengkap legenda asal-usul kedua danau itu, yang bernama Anggi Giji dan Anggi Gida.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Legenda danau Anggi Giji dan Anggi Gida dipaparkan dari Timotius yang berdasar 3 versi berbeda. Anggi Giji adalah danau laki-laki, sedangkan Anggi Gida adalah danau perempuan.
Legenda versi pertama
Ada sepasang kekasih. Mereka adalah nenek moyang masyarakat Arfak. Mereka pemburu yang biasa berburu dengan parang. Mereka berburu rusa, babi dan lain-lain di bukit-bukit. Mereka putus asa karena tidak menemukan hewan buruannya.
Lalu, mereka berjumpa ular besar. Mereka tak tahu bahwa ular ini adalah hewan keramat. Mereka lalu memotong ular dan saat dipotong menyambung lagi terus seperti itu dan nggak mati-mati, lalu mereka ketakutan.
Apalagi tak lama kemudian mendung datang dan kilat menyambar-nyambar. Saking takutnya mereka lari terbirit-birit dan di ujung bukit mereka terpisah di dua arah berlawanan.
Lalu keduanya turun ke lembah masing-masing dan tersambar petir dan meninggal. Di tempat meninggalnya mereka kemudian terisi air karena berada di cekungan. Lalu jadiah Anggi Giji dan Gida.
Legenda versi kedua
Ada satu laki dan satu perempuan dari suku berbeda. Karena beda budaya masing-masing, sepasang kekasih ini tidak mendapat izin dari keluarganya untuk menikah. Keduanya pun sedih.
Lalu, mereka menangis tanpa henti di ruma masing-masing yang dipisahkan oleh bukit. Pada akhirnya air mata tangisan mereka menjadi danau dan mereka jadi penunggu danau masing-masing.
Legenda versi ketiga
Dari segi penglihatan mata telanjang bentuk Danau Anggi Giji menyerupai alat kelamin laki-laki. Lalu Danau Anggi Gida bentuknya menyerupai alat kelamin perempuan.
Perbedaan Anggi Giji dan Anggi Gida
Lokasi Anggi Giji ada di wilayah Distrik Anggi, Sururey, dan Taige. Di Anggi Giji ada pulau bergerak dan warna airnya hitam pekat seperti laki-laki.
Di Anggi Giji terdapat sudut-sudut pantai berpasir coklat. Airnya dari kejauhan biru dan mirip laut dan kalau dari dekat agak kehitaman, dasar danaunya adalah lumpur.
Sedangkan Anggi Gida ada beberapa sudut berpasir putih. Gradasi warna airnya biru muda dan toska. Warna menawan demikian diibaratkan seperti wanita. Di Anggi Gida hanya dihuni Suku Sougb.
Kabupaten Arfak berada di ketinggian 1.700 mdpl. Beragam potensi wisata alam ada di sini, mulai dari danau kembar, pengamatan burung dilindungi, kupu-kupu, hingga budaya lokal yang masih terjaga.
Setelah detikTravel merasakan perjalanan panjang selama kurang lebih 7 jam dari Manokwari hingga kota Kabupaten Pegunungan Arfak memang cukup melelahkan. Hal itu dikarenakan medannya terbilang berat karena hanya bisa dilewati mobil 4X4.
Cerita seru Kabupaten Pegaf akan ada di artikel selanjutnya. Tunggu ya! (msl/fay)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Sound Horeg Guncang Karnaval Urek Urek Malang
Status Global Geopark Danau Toba di Ujung Tanduk