Kontamale berada di Wanci, Pulau Wangi-wangi, Wakatobi. detikTravel mendatangi tempat ini dalam rangkaian d'Traveler Jelajahi Indonesiamu pada pekan lalu.
"Kita ke Kontamale, itu kolam alami yang airnya dari gua dan terhubung ke beberapa gua lain. Bisa berenang di sana," kata Aci, guide kami dari Patuno Wakatobi Resort.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi tunggu, beberapa ibu-ibu juga sibuk beraktivitas. Bukan berenang, melainkan mencuci baju dan pakai deterjen pula. Walah!
"Sejak dari dulu, Konatamale jadi tempat anak-anak kecil untuk berenang setelah pulang sekolah. Namun juga dipakai untuk tempat cuci baju," terang Aci.
Namun yang menarik, meski banyak yang mencuci baju, airnya tetap biru jernih. Ibu-ibu mencuci baju di bagian tengah, anak-anak kecilnya berenang di sebelah kiri yang airnya jernih.
Apakah tidak tercemar airnya kalau seperti itu?
"Air di sini siklusnya terus berganti beberapa jam. Jadi kejernihannya itu tetap terjaga. coba saja, satu jam didiamkan tidak ada yang mencuci, airnya bisa bagaikan kaca," papar Aci yang juga seorang dive master.
Aci menjelaskan, sebenarnya pemerintah setempat sudah melarang masyarakat untuk mencuci baju. Namun apa daya, masih ada saja yang mencuci baju di sana.
"Mau bagaimana lagi," keluh Aci.
BACA JUGA: Disapa Lumba-lumba Wakatobi
Akan tetapi, rupanya kolam alami seperti Kontamale ini juga ada di desa-desa lain di Pulau Wangi-wangi. Airnya saling terhubung dan rasanya tawar. Tak sedikit pula wisatawan yang datang untuk basah-basahan.
"Di Kontamale bisa diving juga masuk ke gua, Kaka Slank pernah coba dulu. Tapi kini, struktur batunya sulit ditembus," jelas Aci.
Memang sih, rasanya Kontamale bisa disebut sebagai tempat cuci baju terindah. Walau mungkin tak sedikit orang yang mengeluh, sebaiknya ya jangan cuci baju di sana.
Menurut kamu, bagaimana?












































Komentar Terbanyak
Bonnie Blue, si Artis Porno Penuh Sensasi Itu Akhirnya Diusir dari Bali
5 Negara yang Melarang Perayaan Natal, Ini Alasannya
Fadli Zon Jumpa PB XIV Mangkubumi di Jakarta, Bahas Kepemimpinan Keraton Solo