Bulu Paling Ringan, Terhangat dan Termahal Sedunia

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Bulu Paling Ringan, Terhangat dan Termahal Sedunia

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Kamis, 04 Okt 2018 22:55 WIB
Bulu bebek (eider) dari Norwegia (Galaxiid/Alamy/BBC Travel)
Oslo - Inilah bulu yang paling ringan, terhangat juga termahal sedunia. Bulu langka apakah itu?

Melansir BBC Travel, Kamis (4/10/2018), lokasi peternakan penghasil bulu-bulu ini ada di selatan Lingkaran Arktik. Adalah orang-orang Norwegia yang berdedikasi menjaga keberlanjutan tradisi ini.

Setiap tahun di bulan April, Hildegunn Nordum dan suaminya Erik, ditambah beberapa anggota keluarga besar mereka, meninggalkan daratan Norwegia dan menuju rumah musim semi dan musim panas mereka di Lanan. Letaknya di Kepulauan Vega, sebelah selatan Lingkar Arktik atau penerbangan satu setengah jam dari ibu kota negara Norwegia, Oslo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perjalanan mereka menggunakan kapal sekitar satu jam atau lebih melintasi Laut Norwegia yang dingin dari Vega ke Lanan. Namun semua itu harus dilakukan untuk sebuah pekerjaan.

Delapan hingga 10 penduduk yang kembali setiap tahun dikenal sebagai fuglevokterne (penjaga burung). Seperti nenek moyang mereka yang hidup sepanjang tahun di Lanan sampai sekitar 40 tahun yang lalu sebelum adanya pekerjaan industri, misi mereka adalah menyediakan tempat tinggal dan perlindungan untuk ratusan eider (bebek laut besar yang menghuni pantai paling utara di Eropa, Amerika Utara dan Rusia) yang datang ke darat untuk bersarang setiap bulan Mei.

Para penjaga ini diberi imbalan dari sesuatu yang ditinggalkan di sarang eider begitu telur menetas. Adalah bulu-bulu halus berwarna abu-abu, paling ringan, hangat, dan termahal di dunia.

Pada akhir musim panas, warga itu akan mengumpulkan dan membersihkan bulu-bulu itu. Jumlahnya cukup untuk membuat selusin lebih selimut yang terbilang mewah.

Peternakan musiman eider di Lanan, Kepulauan Vega (Meg Lukens Noonan/BBC Travel)Peternakan musiman eider di Lanan, Kepulauan Vega (Meg Lukens Noonan/BBC Travel)


Selimut ini amat cocok digunakan saat musim dingin yang paling ganas. Selimut bulu eider yang paling mahal dijual dengan harga lebih dari USD 15.000 atau setara Rp 226,1 juta (kurs saat ini).

Peternakan eiderdown telah berlangsung selama berabad-abad dan masuk Situs Warisan Dunia Unesco pada tahun 2004. Disebut pejabat UNESCO, kontribusi perempuan terhadap praktik kuno ini amat penting karena merekalah yang bertanggung jawab untuk merawat bebek dan mengumpulkan bulunya.

Eiderdown (bulu bebek) adalah isi utama bagi selimut tidur. Tidak seperti bulu angsa biasanya yang padat dan bulu bebek memiliki serat mikroskopis yang melekat satu sama dan membentuk ruang udara, hingga aliran udara selimut berjalan lancar namun hampir tanpa bobot atau sangat ringan.

Eiderdown juga sangat elastis dan memungkinkannya kembali ke bentuk awal saat ditindih. Selimut itu diturunkan dari generasi ke generasi dan para ilmuwan telah menemukan sisa-sisa eiderdown di makam Viking.

Daya tarik bulu eiderdown juga termasuk langka. Warga hanya bisa memanen eiderdown hanya dalam jumlah kecil saja tiap tahunnya.

Satu selimut dengan bulu eider terbaik dihargai Rp 226,1 juta (Meg Lukens Noonan/BBC Travel)Satu selimut dengan bulu eider terbaik dihargai Rp 226,1 juta (Meg Lukens Noonan/BBC Travel)


Sebelum itik tiba, orang-orang menyiapkan 1.000 kandang batu yang tersebar di sekitar Lanan dan pulau-pulau lainnya. Masing-masing kandang dipagari dengan rumput laut kering hingga pada awal Mei, eider datang ke darat dan memilih rumah sementara mereka yang sering kali sama dengan mereka gunakan di tahun-tahun sebelumnya.

Selama periode inkubasi hampir sebulan, peternak mengunjungi sarang tiap dua kali sehari namun berusaha tidak mengganggu bebek. Mereka mengusir pemangsa, yakni burung camar yang suka mencuri telur.

Setelah telur menetas dan anak eider meninggalkan sarang, para penjaga burung mengumpulkan bulu yang ditinggalkan. Setelahnya dilakukan proses pembersihan dari potongan rumput laut dan cangkang.

Lalu dipilah bulu menggunakan suatu alat berulir yang disebut kecapi. Ada mesin modern yang mampu memilah bulu ini namun Lanan fuglevokterne lebih memilih cara lama dan membutuhkan tiga minggu untuk membersihkan 1 kg eiderdown dari sekitar 65 sarang. Itulah kira-kira jumlah yang digunakan untuk mengisi satu selimut.

Kunjungan wisatawan ke Pulau Lanan selama musim bersarang amat terbatas. Para tamu juga berpartisipasi dalam pengumpulan dan pembersihan bulu-bulu itu.

Pada bulan Juli, setelah bebek pergi, kapal pesiar yang dijadwalkan membawa pelancong harian dari Pulau Vega ke Lanan setiap dua kali seminggu. Mereka melihat kandang bebek hanya untuk memfoto dan mendapat ceritanya.


Simak Juga 'Pakai Selimut 11 Kg Ini, Tubuh Serasa Dipeluk':

[Gambas:Video 20detik]


(msl/aff)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads